Walau ucapan Sandra terdengar ketus namun, Nendra melihat dari spion bahwa ucapan Sandra tak berarti demikian. Mimik wajah Sandra takan pernah bsa berbohong. Percakapan ini awal dari keterbukaan mereka satu sama lain dan yap, mereka sekarang akrab bukan sebagai musuh namun urusan lahan meja mereka tetap tiada habisnya.
:::
Sandra memenangkan pertandingan terakhirnya sebelum benar-benar berhenti untuk lebih fokus pada ujian nasional. Setelah pertandingan ia berjalan melalui lorong. Memalui netranya ia melihat sosok tinggi yang tak asing bagi dirinya. Ya itu Nendra dengan membawa minuman favoritnya.
"NEEENNDRAAAAA." Dengan kaki kecilnya ia berlari sambil memeluk orang yang dihampirinya. Yang di pelukpun tidak merasa canggung.
"Wih congrast yaa. Lu hebat banget"
"Ah bias-" tak sempat melanjutkan kalimatnya tangan yang Panjang itupun mencubit hidungnya hingga memerah.
"tet-tot jawabannya salah, harusnya iyaa makasih"
"iyaa makasih." Dengan nada sedikit kesal sambil mengusap hidungnya.
"Nih buat lu." Nendra memberikan minuman favorit Sandra. "Lu tinggian sekarang kaya kevin di minion awal ketemu mah kaya stuart. Tapi tetep aja minion." Ia menjawab dengan terkekeh.
"Ah elah sialan lu yang penting kan tinggian dikit." Ucapnya kesal dengan bekas minuman yogurt di bibirnya. "Ada museum baru buka deket-deket sini lu mau ikut ga, tadinya gua pengen kesana sendiri."
"Kalo lu ga cape gua mah ayoo aja."