Mohon tunggu...
MUHAMMAD AKHDANSINGGALANG
MUHAMMAD AKHDANSINGGALANG Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

hobi bermageria dan tidak sadar bahwa dirinya tidak ditinggal harta tujuh turunan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dinding

3 Juli 2023   19:20 Diperbarui: 3 Juli 2023   19:30 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh iyaa,  congrast san jadi MVP di turnamen kemaren keren loe." Ucap Nendra

"Whahaha makasih ndra, biasa aja si ga penting juga."

Bingung dengan respon Sandra, Nendra melemparkan pertanyaan "Hah? Kenapa ga pent-"

"Waduh, motor cewe mas ga pernah ganti oli ya?! turun mesin ini" Mekanik bengkel berucap dengan keras. Tak menghiraukan ucapan sang mekanik, Nendra langsung segera menoleh kearah Sandra yang tengah meneguk yogurtnya dan yang diliatpun dengan cepat membuang muka seakan tidak tahu apa-apa. "Motornya kalau mau di titipin disini gapapa mas, pengerjaannya ga bisa cepet."

"Oh yaudaa dititipin aja ya mas nanti pagi saya ambil."

Diperjalanan pulang, Nendra Kembali menanyakan yang sempat terpotong. "Oh iya, yang tadi kenapa ga penting padahal kan lu juara jadi MVP lagi?"

Sandra tersenyum kecil. "Orang tua gue ga peduli soal kaya gitu, mereka cuman mau anaknya ranking 1 terus masuk universitas negeri. Mereka cuman peduli itu makanya kadang gua iri sama lu, coba gua pinter kaya lu, sorry ya."

Nendra mengerti sekarang kenapa di setiap turnamen basket yang Sandra menangkan ia tidak segembira teman-temannya yang lain. "Gausa minta maaf juga kali San. Bukan salah lu. Menurut gua, asal yang lu suka sama apa yang lu lakuin sekarang lakuin aja. Toh, masuk universitas bukan cuman jalur akademik doang kok. Setiap lu latihan juga muka lu ga pernah sepet kaya kucing abis nyium pantat."

"Sialan lu udah serius banget gua dengerinnya." PLAK!! Tak lupa dengan tangan melayang tepat menuju tepat kea rah kepala. "Gua masukin juga pala lu ke ring." Ucap Sandra dengan nada mengancam.

"Jangan dong, nanti lu kangen lagi sama gua."

"Idih najis pede banget lo"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun