Apa yang mesti dilakukan jika itu terjadi? Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
Pertama, bernafaslah secara teratur
Belajar mengatur nafas menjadi kunci penting bagi guru agar bisa berbicara secara panjang lebar.Â
Mengatur nafas juga menjadi kunci utama mengelola nervous menjadi energi positif yang menguntungkan. Karena bagaimanapun, nafas yang tersengal-sengal akan sangat mengganggu pendengaran audien dan merusak kredibilitas guru.
Selain itu, pembicaraan yang keluar dari nafas yang tersengal-sengal tidak akan pernah meyakinkan.Â
Yang terdengar hanyalah keraguan yang memunculkan kegundahan siswa dan menganggap bahwa guru ini tidak menguasai persoalan, dan hanya sekadar menjalankan tugas tanpa disertai pemahaman yang baik akan materi yang diajarkan.
Kedua, tarik nafas dalam-dalam
Biarkan udara memenuhi rongga-rongga paru-paru, biarkan paru-paru berkembang terpenuhi oksigen, yang akan memompanya keluar dan menggerakkan syaraf-syaraf otak. Secara perlahan, keluarkan udara dari dalam paru-paru dengan penuh perasaan.Â
Biarkan udara mengalir melewati tenggorokan, rasakan pergerakannya, dan lepaskanlah dengan penuh penghayatan. Lakukan itu terus menerus hingga kita merasa tenang dan menemukan diri kita telah siap secara fisik dan mental untuk mulia mengajar.
Sangat penting bagi guru untuk belajar terus menerus mengelola pernafasan dengan berbagai kegiatan yang mendukung. Olahraga, tentu saja menjadi menu wajib yang penting untuk menjaga kebugaran tubuh dan olah nafas.
Jika diperlukan, kita bisa melakukan latihan seni teater dan dramaturgi. Seni teater melatih keseluruhan aspek mulai dari pernafasan, intonasi suara, hingga penghayatan terhadap materi yang disampaikan. Hal tersebut akan sangat mendukung totalitas penyampaian pada saat mengajar