Dan cara paling mudah untuk mengatasi ketakutan semacam ini adalah, dengan memeriksa semua peralatan yang ada, apakah berfungsi semua atau tidak.Â
Nyalakan laptop dan mulailah mengecek, apakah sesuai dengan projector yang tersedia atau tidak.Â
Jika sudah sesuai, maka tidak jadi masalah. Akan tetapi jika tidak sesuai, tentu harus dicari penyebabnya, apakah ada setting yang harus disesuaikan atau ada masalah lain. Selesaikan masalah dengan segera sebelum proses belajar-mengajar dimulai.
Jangan lupa untuk menyiapkan rencana cadangan, karena kemungkinan besar peralatan itu sering tidak berfungsi.Â
Rencana cadangan itu misalnya dengan menyiapkan materi presentasi di dalam CD atau Flash Disk, sehigga ketika laptop tidak berfungsi atau tidak cocok dengan proyektor, bisa menggunakan laptop lain. Selain itu, juga perlu memeriksa letak kabel-kabel yang tersambung ke beberapa perangkat lainnya.Â
Usahakan untuk tidak menghalangi jalan, dan letakkan di tempat yang tidak banyak dilalui orang, di pojok misalnya. Kemudian kabel-kabel yang ada dirapikan agar tidak berserakan.Â
Semua itu perlu dilakukan supaya di tengah jalannya proses belajar-mengajar tidak ada kabel yang tersangkut pejalan kaki yang menyebabkan listrik mati, atau mengakibatkan matinya berbagai peralatan tersebut.
Ketakutan Ketujuh: Trauma Masa Lalu
Sangat mungkin bagi seorang guru mempunyai masa lalu yang tidak mengenakkan.Â
Saat mengajar, mungkin ia pernah mengalami kejadian yang cukup memalukan di hadapan para siswa. Misalnya, presentasi yang dilakukannya tidak menarik atau ia tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik. Atau setelah menyampaikan materi, tanggapan audien biasa-biasa saja, bahkan ada beberapa orang yang cenderung meremehkan dan beranggapan bahwa proses belajar-mengajarnya tidak berguna.
Kejadian semacam itu di masa lalu bisa menjadi dua sisi mata uang. Jika ia mampu belajar dari kesalahan, kejadian semacam itu akan menjadi momentum untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik di masa mendatang.Â
Ia akan bertekad untuk bersungguh-sungguh memperbaiki kesalahan yang pernah terjadi guna meningkatkan keterampilannya di masa yang akan datang.