Mohon tunggu...
Akbar Ramadhan
Akbar Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Periset dan Content Writer Validnews.id

Akbar Ramadhan merupakan lulusan S1 Ekonomi Pembangunan, Universitas Airlangga. Saat ini, bekerja di Validnews.id sebagai Periset dan Content Writer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meninjau Pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA) bagi Pengentasan Kemiskinan Nasional

23 Januari 2024   12:33 Diperbarui: 23 Januari 2024   12:33 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap Kemiskinan di Indonesia. Sumber: Kompasiana/Akbar Ramadhan

Bila masalah-masalah ini tidak lekas diatasi, maka dapat memberikan dua kemungkinan bagi iklim investasi dalam negeri. Kemungkinan pertama, investor asing sama sekali tidak berminat untuk menanamkan modalnya di tanah air.

Kedua, dengan sumber daya alam di tanah air yang melimpah, tetap ada kemungkinan investor untuk menanamkan modalnya di tanah air, akan tetapi investor akan lebih berorientasi pada usaha padat modal, dibandingkan padat karya. Dampaknya, tenaga kerja yang terserap hanya tenaga kerja yang benar-benar terampil dan jumlahnya sedikit. Tentunya, hal itu akan semakin memperlebar ketimpangan pendapatan di tanah air.

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa investasi di tanah air belum terlalu signifikan berdampak pada upaya pengurangan kemiskinan di tanah air. Kemudian, masih banyak masalah-masalah yang dapat memperburuk iklim investasi di negeri ini yang belum sepenuhnya teratasi. Sehingga, menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang baik, yang tidak hanya berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, melainkan juga secara inklusif berdampak pada masyarakat luas, khususnya kaum miskin.

Referensi:

Antara. Diakses melalui: https://www.antaranews.com/berita/3891105/indef-debat-cawapres-belum-mampu-beri-solusi-jitu-untuk-ekonomi-ri

Artikel dan Publikasi BKPM. (2024). Diakses melalui: https://www.bkpm.go.id/id/info/artikel#

Corruption Perceptions Index. (2023). Diakses dari Transparency International: https://www.transparency.org/en/cpi/2022

Countries by IQ - Average IQ by Country 2024. (2024). Diakses dari World Population Review: https://worldpopulationreview.com/country-rankings/average-iq-by-country

Harmadi, S. H. B., & Tjiptoherijanto, P. (2006). Decentralization in Indonesia: Efforts to Address Issues on High Cost Economy, Public Services Inequality, And Civil Service Reform.

Institute for Management Development. (2023). IMD World Digital Competitiveness Ranking 2023.  Lausanne: Institute for Management Development.

Kosim, A., & Taufiq. (2009). Ekonomi Biaya Tinggi, Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 7(2), 54--61.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun