Bila masalah-masalah ini tidak lekas diatasi, maka dapat memberikan dua kemungkinan bagi iklim investasi dalam negeri. Kemungkinan pertama, investor asing sama sekali tidak berminat untuk menanamkan modalnya di tanah air.
Kedua, dengan sumber daya alam di tanah air yang melimpah, tetap ada kemungkinan investor untuk menanamkan modalnya di tanah air, akan tetapi investor akan lebih berorientasi pada usaha padat modal, dibandingkan padat karya. Dampaknya, tenaga kerja yang terserap hanya tenaga kerja yang benar-benar terampil dan jumlahnya sedikit. Tentunya, hal itu akan semakin memperlebar ketimpangan pendapatan di tanah air.
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa investasi di tanah air belum terlalu signifikan berdampak pada upaya pengurangan kemiskinan di tanah air. Kemudian, masih banyak masalah-masalah yang dapat memperburuk iklim investasi di negeri ini yang belum sepenuhnya teratasi. Sehingga, menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang baik, yang tidak hanya berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, melainkan juga secara inklusif berdampak pada masyarakat luas, khususnya kaum miskin.
Referensi:
Antara. Diakses melalui: https://www.antaranews.com/berita/3891105/indef-debat-cawapres-belum-mampu-beri-solusi-jitu-untuk-ekonomi-ri
Artikel dan Publikasi BKPM. (2024). Diakses melalui: https://www.bkpm.go.id/id/info/artikel#
Corruption Perceptions Index. (2023). Diakses dari Transparency International: https://www.transparency.org/en/cpi/2022
Countries by IQ - Average IQ by Country 2024. (2024). Diakses dari World Population Review: https://worldpopulationreview.com/country-rankings/average-iq-by-country
Harmadi, S. H. B., & Tjiptoherijanto, P. (2006). Decentralization in Indonesia: Efforts to Address Issues on High Cost Economy, Public Services Inequality, And Civil Service Reform.
Institute for Management Development. (2023). IMD World Digital Competitiveness Ranking 2023. Â Lausanne: Institute for Management Development.
Kosim, A., & Taufiq. (2009). Ekonomi Biaya Tinggi, Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 7(2), 54--61.