Jelas rawut kecewa ditunjukkan caleg muda tersebut. Karena tidak mau memperpanjang ribut, juga karena adanya atmosfir intimidasi yang ditunjukkan oleh oknum FPI (ya oknum lah) , dan dalam kejadian tersebut tidak ada orang yang teridentifikasi sebagai simpatisan PKS, yang dikutip beberapa media, juga seperti yang dikatakan Prof Yusril dari Hong kong.
Begitulah kira-kira catatan merahnya. Besar mudharat yang dihasilkan dari  perselisihan pandangan diantara dua tokoh yang dianggap besar oleh anggotanya masing-masing bila menjadi konsumsi umum. Apa yang hilang diantara keduanya? Mau saya tulis akhlak, tapi itu terlalu private. Jadi diganti dengan hilangnya kearifan dan kebijak sanaa (dan sini)
Pilpres pilih 02, Partai no. 19 .... Masih minatkan paket pilihannya begitu?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI