Jelas rawut kecewa ditunjukkan caleg muda tersebut. Karena tidak mau memperpanjang ribut, juga karena adanya atmosfir intimidasi yang ditunjukkan oleh oknum FPI (ya oknum lah) , dan dalam kejadian tersebut tidak ada orang yang teridentifikasi sebagai simpatisan PKS, yang dikutip beberapa media, juga seperti yang dikatakan Prof Yusril dari Hong kong.
Begitulah kira-kira catatan merahnya. Besar mudharat yang dihasilkan dari  perselisihan pandangan diantara dua tokoh yang dianggap besar oleh anggotanya masing-masing bila menjadi konsumsi umum. Apa yang hilang diantara keduanya? Mau saya tulis akhlak, tapi itu terlalu private. Jadi diganti dengan hilangnya kearifan dan kebijak sanaa (dan sini)
Pilpres pilih 02, Partai no. 19 .... Masih minatkan paket pilihannya begitu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H