Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Makan Bergizi Gratis untuk Siswa, Gurunya Makan Apa?

12 Januari 2025   10:22 Diperbarui: 12 Januari 2025   11:19 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin pemerintah dapat bekerja sama dengan berbagai pihak. kolaborasi dengan sektor swasta juga bisa menjadi opsi untuk mendukung keberlanjutan program ini. Banyak perusahaan yang memiliki program tanggung jawab sosial (CSR) yang bisa diarahkan untuk mendukung MBG.

Di banyak negara, program makan gratis tidak hanya untuk siswa tetapi juga mencakup guru dan staf sekolah. Langkah ini dilakukan dengan kesadaran bahwa semua pihak yang terlibat dalam pendidikan adalah satu kesatuan yang saling mendukung.

Di Indonesia sebagai negara berkembang yang terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan jika memungkinkan juga bisa meniru kebijakan ini. Jika belum memungkinkan maka memperhatikan kesejahteraan guru hendaknya dapat benar-benar menjadi prioritas nasional.

Ilustrasi. (KOMPAS/Fristin Intan Sulistyowati)
Ilustrasi. (KOMPAS/Fristin Intan Sulistyowati)

Guru dan siswa adalah dua sisi yang tidak bisa dipisahkan. Kita jadikan MBG sebagai program yang inklusif yang menjangkau semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Karena pendidikan yang baik hanya bisa tercipta dari sinergi yang kuat salah satunya antara guru dan siswa.

Selain itu, sosialisasi yang masif juga perlu dilakukan. Banyak masyarakat yang mungkin belum menyadari betapa pentingnya peran gizi bagi kualitas pendidikan. Tapi kita tak sadar bahwa guru yang melakukan edukasi juga belum sepenuhnya memperoleh gizi dari pemerintah sebab gaji yang belum memadai.

Masa depan bangsa tidak hanya bergantung pada generasi muda tetapi juga pada mereka yang mendidik generasi itu. 

Agar kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan inklusif. Guru yang sehat dan bahagia adalah aset tak ternilai bagi keberhasilan pendidikan di Indonesia.

Dukungan ini akan memberikan motivasi tambahan bagi mereka untuk terus memberikan yang terbaik bagi anak didiknya.

Dalam skema yang lebih besar, keberhasilan program MBG tidak hanya terletak pada distribusinya tetapi juga pada dampak jangka panjang yang dihasilkannya. Anak-anak yang sehat dan bergizi baik tentu akan tumbuh menjadi individu yang lebih produktif di masa depan.

Namun, untuk mencapai tujuan ini dibutuhkan pendekatan holistik. Keterlibatan semua pihak sangatlah penting. Kesuksesan MBG maupun dunia pendidikan bukan hanya tanggung jawab satu pihak tetapi hasil kolaborasi yang erat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun