Tidak hanya itu, sekolah juga dapat memanfaatkan momen ini untuk mengajak siswa berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah serta lingkungan sekitarnya.
Perhatian semacam ini tidak hanya untuk menanamkan kebiasaan menjaga kebersihan, tetapi juga memberikan rasa tanggung jawab pada siswa.Â
Mereka belajar bahwa sampah adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya tugas petugas kebersihan.
Mengelola sampah dengan baik juga bisa dimulai dari pemahaman mengenai pemilahan sampah. Sekolah dapat mengajarkan siswa untuk membedakan sampah organik dan anorganik serta bagaimana cara mendaur ulang sampah.
Program seperti bank sampah juga sebaiknya dipadukan dengan edukasi tentang nilai ekonomi dari sampah. Siswa perlu memahami bahwa sampah yang dikelola dengan benar bisa menjadi sesuatu yang mendatangkan cuan.
Jika sejak dini siswa sudah terbiasa mengelola sampah, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang sadar lingkungan.Â
Dengan begitu, harapannya mereka tidak hanya peduli sampah di sekolah, tetapi juga di lingkungan tempat tinggal mereka dan bahkan dimanapun berada.
Untuk mendukung program ini, peran guru dan tenaga pendidik sangat penting. Guru harus menjadi contoh dan teladan memberikan pemahaman yang tepat kepada siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Di sisi lain, orangtua juga memiliki peran besar dalam membentuk karakter peduli sampah pada anak-anak mereka. Apa yang diajarkan di sekolah perlu didukung dengan kebiasaan yang sama di rumah.
Selain itu, dukungan dari pemerintah juga sangat dibutuhkan. Pemerintah dapat memberikan bantuan fasilitas atau pelatihan untuk guru dan Kepala Sekolah agar program pendidikan lingkungan di sekolah dapat berjalan lebih efektif.
Dengan sinergi antara sekolah, orangtua, pemerintah dan kita semua, kita bisa berharap bahwa anak-anak Indonesia tumbuh dengan kesadaran penuh akan pentingnya menjaga lingkungan utamanya peduli sampah.