Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sejauh Mana Peran Sekolah Membangun Generasi Peduli Lingkungan?

7 November 2024   15:30 Diperbarui: 8 November 2024   07:14 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menumbuhkan generasi peduli sampah dan lingkungan. (Foto: Akbar Pitopang)

Meskipun begitu, program seperti ini membutuhkan keberlanjutan dan konsistensi. Tidak cukup hanya berjalan satu atau dua tahun, program pengelolaan sampah harus dijadikan rutinitas yang berkelanjutan agar menjadi bagian dari keseharian siswa.

Sayangnya, tidak semua sekolah menjalankan program ini dengan sungguh-sungguh. Ada yang sudah lama vakum. Lalu diaktifkan kembali. Tak lama, vakum kembali. Itu semua memang membutuhkan komitmen dari seluruh elemen sekolah.

Nah, saya pernah menyaksikan sebuah kejadian yang mencerminkan kurangnya kesadaran lingkungan di salah satu sekolah.

Kebetulan, sekolah tersebut berada di tepi sungai. Suatu hari, saya melihat beberapa siswa membuang sampah sembarangan ke pinggir sungai. Mereka tampak tidak menyadari bahwa tindakan tersebut berpotensi menimbulkan masalah lingkungan.

Saya yakin, pihak sekolah mungkin tidak menyadari sepenuhnya dampak jangka panjang dari perilaku ini. Namun, tindakan ini berisiko menumbuhkan pandangan keliru pada siswa bahwa membuang sampah di pinggir sungai adalah hal yang diperbolehkan.

Pada kenyataannya, membuang sampah ke aliran sungai dapat berdampak buruk. Sampah yang tertumpuk di tepi sungai tentu dapat mencemari air. Juga dapat menyebabkan penyumbatan yang akhirnya memicu banjir, terutama saat musim hujan seperti sekarang ini.

Di sisi lain, tindakan tersebut menunjukkan bahwa edukasi peduli sampah di beberapa sekolah masih belum optimal. Ini menjadi catatan penting bagi dunia pendidikan untuk serius dalam mengajarkan siswa tentang tanggung jawab dalam mengelola sampah.

Jika sekolah belum mampu menyediakan fasilitas pembuangan sampah yang memadai, setidaknya pihak sekolah harus memberikan pemahaman kepada siswa untuk tidak membuang sampah di tempat yang tidak semestinya. 

Ini adalah langkah awal untuk membentuk karakter yang peduli lingkungan dan taat aturan tentang menjaga kenyaman umum.

Menyediakan tempat khusus untuk membuang sampah di area sekolah adalah langkah bijak. Dengan begitu, siswa memiliki tempat yang jelas untuk membuang sampah mereka dan tidak perlu mencari tempat sembarangan.

Peran sekolah berkontribusi demi mengatasi permasalahan sampah dan lingkungan. (Foto: Akbar Pitopang)
Peran sekolah berkontribusi demi mengatasi permasalahan sampah dan lingkungan. (Foto: Akbar Pitopang)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun