Bismillah wal hamdulillah. Tanggal 02 November 2024, momen ini adalah yang takkan pernah saya duga akan menjadi nyata dalam hidup saya. Mengingat kembali malam tadi, dada terasa bergetar tatkala mengingat bahwa saya terpilih sebagai "Kompasianer of The Year 2024." Di antara lautan penulis Kompasiana, saya merasa terharu sekaligus tersadar ada tanggung jawab yang kini diemban. Saya tak pernah menyangka bisa berdiri di titik ini, dimana penghargaan ini datang menghampiri saya seperti sebuah anugerah yang begitu luar biasa.
Momen berharga ini ini adalah tentang kita semua, Kompasianer yang terus berjuang menghadirkan cerita dan inspirasi.Â
Izinkan saya mewakili kita semua yang percaya bahwa tulisan mampu membawa perubahan, bahwa cerita hidup kita adalah pelajaran bagi banyak orang.Â
Saya tak henti-hentinya mengucap syukur atas rahmat dan karunia dari Allah SWT yang telah memberi jalan bagi setiap langkah yang saya tempuh hingga titik ini.
Tentu saja, saya berterima kasih kepada Mas Nurulloh ---Chief Operating Officer Kompasiana, kepada para admin, serta seluruh tim Kompasiana dan Kompas yang telah mempercayakan penghargaan ini kepada saya.Â
Tanpa pertimbangan yang matang dan seleksi yang panjang, tentu saya tak akan mungkin berdiri di sini. Penghargaan ini saya dedikasikan kepada semua yang telah menjadikan Kompasiana rumah bagi setiap kisah dan suara kita.
Sebagai seorang guru, saya memahami betul betapa pentingnya pendidikan. Pendidikan bukanlah semata angka atau teori, tetapi adalah aspek kehidupan yang nyata.Â
Ada hal baik yang layak kita sebarkan agar masyarakat tercerahkan. Dan ada hal buruk yang sepatutnya kita bahas demi menemukan solusi terbaik.Â
Karena bila luka pendidikan dibiarkan membusuk, maka sulit menjangkau masa depan yang sehat bagi generasi penerus bangsa ini.
Kita semua bertanggung jawab atas masa depan pendidikan. Bukan hanya tugas pemerintah, tapi kita semua, masyarakat dan terutama kita yang peduli.Â
Di Kompasiana, saya melihat banyak Kompasianer ---baik yang profesi pendidik maupun bukan--- turut menyumbangkan pemikiran, ide, dan solusi demi kemajuan pendidikan Indonesia.Â
Saya merasa bangga menjadi bagian dari keluarga besar Kompasiana, yang peduli dan bijak dalam menyikapi setiap persoalan bangsa.
Tak dapat dipungkiri, dunia pendidikan kita sedang menghadapi tantangan besar. Setelah Kemendikbudristek dipecah menjadi tiga kementerian baru, saya berharap tulisan-tulisan kita bisa menjadi sumber inspirasi dan solusi yang dibaca para pengambil kebijakan.Â
Karena bila pendidikan kita kuat, negara ini pun akan berdiri tegak di atas pondasi yang kokoh.
Penghargaan ini saya persembahkan untuk rekan-rekan Komunitas Kompasianer Pendidik (KomDik), juga bagi seluruh Kompasianer yang telah memberikan warna dalam dunia pendidikan, sosial, dan budaya di Kompasiana.Â
Pengalaman kita adalah guru terbaik, dan setiap cerita dapat menjadi ilmu yang bermanfaat. Karena itu, baik-buruknya pendidikan, kita jadikan cerminan untuk lebih bijaksana dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.Â
Di sinilah letak hakikat pendidikan, yakni pembelajaran dari kesalahan yang membuat kita lebih baik di masa depan.
Saya merasa bahagia melihat antusiasme teman-teman Kompasianer yang terus berkarya dan berkontribusi melalui tulisan-tulisannya. Penghargaan ini saya persembahkan untuk teman-teman yang kisah hidupnya mengajarkan saya banyak hal.Â
Di Kompasiana, kita bukan sekadar menulis. Kita sedang mendidik, menginspirasi, dan membawa perubahan yang nyata. Insya Allah.
Sebagai guru, saya ingin terus menyebarkan kebaikan dan inspirasi melalui tulisan. Saya percaya, setiap artikel yang kita tulis di Kompasiana bukan hanya memberi manfaat untuk saat ini, tetapi juga sebagai amal yang kelak bisa kita petik di akhirat.Â
Semoga tulisan kita dapat mengedukasi, menginspirasi, dan memberikan keberkahan bagi kehidupan kita semua.
Kompasianival 2024 adalah pengalaman yang mengesankan. Bertemu langsung dengan teman-teman Kompasianer yang selama ini hanya dikenal lewat dunia maya adalah momen yang luar biasa.Â
Dari kegiatan Kompasiana Clinic hingga sharing kisah inspiratif, semuanya membawa manfaat dan menambah wawasan baru bagi saya. Sungguh sebuah kenangan yang tak akan pernah saya lupakan.
Dalam Kompasinival 2024, saya belajar tentang cara menulis artikel populer, membuat cerpen dengan alur yang menarik, cara memenangkan kompetisi blog, dan banyak lagi. Saya juga belajar tentang kekuatan komunitas, tentang bagaimana kita bisa terus berinovasi dan menciptakan karya yang bermanfaat bagi banyak orang.Â
Ini bukan hanya tentang penghargaan, tetapi tentang proses belajar yang tak pernah berhenti, long life learning.
Saya bersyukur bisa hadir di Kompasianival 2024, bertemu dengan sosok-sosok hebat seperti Pak Jujun Junaedi, Mas Andri Mastiyanto, Mas Han, Mas Andriyanto, Pak Jandris, Pak Budi Susilo, Pak Ferry, Pak Joko, Pak Inayat, Mas Taufik Nur, Mas Horas, Bung Billy, Mba Siska Fajarrany, Mba Dewi Puspa, Mba Efa, Pak Sutiono, Mas Topik, Mba Riap Windhu, Mba Wening, Mba Novia, Mba Ire Rosana, Mba Veronica Gultom, Pak Dokter Posma, Mba Dina, Mba Tutut, Mas Eri Subakti, Pak Wibi, Pak Gabriel, Mba Denik, Mas Widi, Mas Yos Mo, Pak Merza, dan lainnya yang maaf mungkin lupa saya sebutkan. Tolong ingatkan saya bahwa kita sudah bertemu di Kompasianival semalam.
Bangga juga bisa ketemu langsung dengan Mas Nurulloh, Mas Kevin, Mas Kamil, Mas Ibnu, Mba Ica, Mas Musfi, Mba Nindy, dan para admin Kompasiana yang lainnya dan juga maaf tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.
Semua orang yang saya temui di Chillax Sudirman dari pagi sampai malam harinya adalah inspirasi, adalah teman-teman yang memiliki semangat luar biasa. Betapa beruntungnya saya bisa berada di antara mereka semua.
Di balik setiap interaksi, saya merasa bahwa silaturahmi ini adalah anugerah. Pertemuan ini bukan sekadar kopdar, tetapi pertemuan yang mempererat rasa kekeluargaan, persahabatan, dan semangat saling mendukung.Â
Semua orang yang hadir memiliki cerita, pengalaman, dan kebijaksanaan yang bisa dipelajari, every story matters. Dari sini, saya belajar betapa pentingnya terus menulis dan berkarya.
Dengan ini, mari kita terus menulis, terus menyuarakan kebenaran, dan terus membawa inspirasi. Saya berharap penghargaan ini dapat memotivasi teman-teman Kompasianer lainnya untuk terus berkarya tanpa henti, karena setiap tulisan adalah warisan untuk masa depan. Dan kalau sudah takdirnya, giliran anda yang akan meraih penghargaan nominasi atau Kompasianer of the Year 2025 atau pada tahun-tahun mendatang.
Kemudian tak afdhol pula rasanya bila saya tidak menyebutkan disini bahwa penghargaan ini juga saya persembahkan untuk istri yang telah mengizinkan, ibunda yang merestui, untuk segenap keluarga yang mendukung, serta untuk anak tercinta semoga tulisan ini kelak bisa ananda baca.
Terima kasih Kompasiana, terima kasih untuk setiap ilmu, setiap inspirasi, dan setiap kenangan yang indah.Â
Saya berharap kita semua bisa terus bersama, saling mendukung, dan saling menguatkan. Semoga ini dapat selalu menjadi ajang yang mendekatkan hati kita dan memperkuat tekad kita dalam berkarya.
Saya berharap penghargaan ini menjadi jalan untuk kebaikan-kebaikan lain di masa depan. Semoga setiap artikel yang kita tulis membawa berkah bagi kehidupan kita, menjadi cahaya bagi pembaca, dan menjadi amal jariyah di akhirat kelak. Aamiin ya rabbal 'alamiin.
Salam hormat, terima kasih untuk setiap detik berharga ini. Setiap kisah kita berarti, dan setiap langkah kita adalah cermin dari proses belajar dan pendidikan yang kita perjuangkan bersama.
*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H