Jangan sampai cicilan yang tampak ringan di awal justru menjadi beban yang berat di kemudian hari.
Dalam beberapa kasus, tekanan dari tunggakan utang bisa mendorong "oknum" guru melakukan tindakan yang tak terpuji.Â
Ada guru yang terjepit masalah finansial bisa saja tergoda untuk menyelewengkan dana BOS, tabungan murid, atau sumber dana lainnya.Â
Kasus-kasus seperti ini mencoreng integritas profesi guru, yang seharusnya menjadi teladan bagi para siswa dalam hal kejujuran dan tanggung jawab.
Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memiliki literasi keuangan yang baik agar dapat mengelola pemasukan dan pengeluaran dengan lebih bijak.Â
Edukasi finansial harus menjadi bagian dari pengembangan diri seorang guru, bukan hanya untuk menghindari jebakan utang, tetapi juga untuk menjaga martabat profesi yang diemban sepenuh hati.Â
Guru harus pandai-pandai menimbang kapan harus mengambil kredit, dan kapan sebaiknya menahan diri. Dengan begitu, guru bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan fokus pada tugas mulia mereka ---mendidik generasi penerus bangsa.
Guru yang mampu mengelola keuangannya dengan baik tidak hanya akan terbebas dari tekanan finansial, tetapi juga mampu menjadi teladan bagi murid dan masyarakat di sekitarnya.
Semoga ini bermanfaat..
*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H