Dengan memberikan pemahaman ini, kita bisa membantu anak untuk lebih waspada dan mencegah terjadinya situasi yang tidak diinginkan.
Tentu saja, kejadian di Gorontalo bukanlah pertama kalinya kasus seperti ini muncul ke permukaan. Namun, setiap kali kita mendengar berita semacam ini, kita harus selalu ingat bahwa pendidikan adalah tentang menanamkan nilai-nilai moral yang baik, bukan sekadar mentransfer ilmu pengetahuan.Â
Kasus-kasus asusila ini harus menjadi peringatan keras bagi kita semua bahwa sistem pendidikan kita memang sedang tidak baik-baik saja dan perlu terus diperbaiki.
Maka, kasus video asusila guru dan siswinya viral di Gorontalo ini kembali membuka mata kita akan lemahnya pengawasan dan pengendalian dalam dunia pendidikan.Â
Sejak kedekatan guru dan murid ini dimulai pada 2022, tak satupun pihak di sekolah tampaknya menyadari adanya tanda-tanda yang mencurigakan.Â
Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan besar, apakah tidak ada yang memperhatikan gestur yang tak wajar di antara keduanya? Atau, lebih buruk lagi, apakah tak ada yang berani menegur?
Meskipun relasi guru dan murid umumnya dianggap positif dan profesional, tapi kasus ini menunjukkan bahwa penyimpangan bisa terjadi di tempat yang seharusnya paling aman.Â
Sulit memang untuk menerka sesuatu yang berada di luar dugaan, terutama karena masyarakat cenderung mempercayai bahwa hubungan guru-murid didasari oleh niat baik.Â
Namun, kita perlu sadar bahwa pengawasan tetap dibutuhkan agar batas-batas profesionalisme tetap terjaga.
Tentu saja, sekali lagi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak; sekolah, orangtua, dan stakeholder masyarakat secara umum.Â