Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengintip Keriuhan CASN 2024: Para Pendidik Berhak Memilih Masa Depannya

25 Agustus 2024   17:42 Diperbarui: 26 Agustus 2024   07:16 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nasib guru di negeri ini. (KOMPAS/DIDIE SW)

Pemerintah perlu menyadari bahwa guru-guru ini adalah fondasi dari sistem pendidikan kita. Mengangkat mereka dari status honorer menjadi ASN adalah langkah konkret yang harus diambil untuk memberikan rasa keadilan dan penghargaan atas pengabdian mereka. 

Ini bukan hanya soal kenaikan status, tetapi juga tentang memberikan kepastian dan kesejahteraan yang layak bagi mereka yang telah mengabdi dengan sepenuh hati.

Sementara itu, perbaikan sistem rekrutmen tenaga pendidik menjadi sebuah keharusan. Proses rekrutmen yang adil, transparan, dan efektif akan memastikan bahwa guru-guru yang diangkat adalah mereka yang benar-benar memiliki kompetensi dan dedikasi. 

Kita tidak bisa lagi membiarkan sistem rekrutmen ini terus-menerus menjadi polemik yang menggerogoti kepercayaan pendidik maupun publik. 

Tantangan ini memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak dapat diatasi. Diperlukan komitmen kuat dari pemerintah, dukungan masyarakat, serta partisipasi aktif dari para guru itu sendiri. 

Bersama-sama, kita bisa menciptakan sistem pendidikan yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga adil dan menghargai setiap individu (baca: tidak hanya guru) yang berperan di dalamnya. 

Dengan mengangkat martabat para guru dan memperbaiki sistem rekrutmen, kita tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan bangsa. 

Guru adalah pilar pendidikan, dan sudah seharusnya mereka mendapatkan tempat yang layak di hati kita semua. 

Mari kita wujudkan apresiasi ini dalam tindakan nyata, demi masa depan pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

(ilustrasi. KOMPAS/SUPRIYANTO)
(ilustrasi. KOMPAS/SUPRIYANTO)

Menggenggam Harapan di Tengah Keterbatasan

Menjadi seorang guru honorer di Indonesia adalah perjalanan yang penuh dengan perjuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun