Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Membaca Ulang Akreditasi, Apakah Menjamin Mutu dan Kualitas Pendidikan?

21 Agustus 2024   08:17 Diperbarui: 31 Agustus 2024   00:03 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atau justru ini menjadi momentum untuk bercermin, untuk memastikan bahwa pendidikan benar-benar memenuhi standar yang layak dalam praktik nyata.

Refleksi untuk Sekolah Terakreditasi A, Apakah Sudah "Sempurna"?

Mendapatkan nilai akreditasi A adalah pencapaian yang patut diapresiasi. Namun, apakah ini berarti sekolah-sekolah tersebut sudah sempurna dalam segala hal, khususnya dari segi fasilitas? 

Dalam keyakinan bersama, nilai A seringkali dianggap sebagai simbol kesempurnaan, padahal di balik angka tersebut bisa saja terdapat kekurangan yang tampak jelas terlihat maupun secara tak kasat mata. 

Jika kita melihat lebih dalam, ternyata tidak semua sekolah dengan akreditasi A memiliki fasilitas yang memadai. 

Lalu, nilai yang tinggi ini justru bisa menjadi bumerang ketika sekolah tersebut mengajukan bantuan sarana prasarana.

Ada anggapan bahwa sekolah dengan akreditasi A dianggap sudah "cukup baik", sehingga tidak lagi menjadi prioritas untuk menerima bantuan. Padahal, tidak semua sekolah terakreditasi A memiliki infrastruktur yang ideal. 

Di satu sisi, nilai A adalah pengakuan atas kualitas pendidikan yang baik. Padahal di sisi lain, ini bisa menutup pintu bagi sekolah-sekolah yang sebenarnya masih sangat membutuhkan dukungan, terutama dalam hal fasilitas.

Cerita yang pernah saya dengar tentang sekolah yang tidak lolos pengajuan bantuan sarpras karena sudah terakreditasi A. Pemerintah dan pihak terkait perlu mempertimbangkan aspek lain, seperti kondisi nyata di lapangan, sebelum menetapkan prioritas dalam pemberian bantuan. 

Nilai A memang membanggakan, tetapi jika itu menghalangi sekolah mendapatkan apa yang sebenarnya dibutuhkan, mungkin sudah saatnya sekolah memikirkan ulang arti dari nilai akreditasi itu sendiri.

Maka, sekolah yang memperoleh nilai akreditasi A perlu menyadari bahwa nilai tersebut bukanlah akhir dari segalanya. Justru, ini bisa menjadi tantangan, khususnya dalam mengakses bantuan yang diperlukan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan. 

Sekolah harus lebih bijak dalam memaknai akreditasi, bukan hanya sebagai pencapaian, tetapi juga sebagai refleksi dari apa yang masih perlu diperbaiki.

Pentingnya Ketersediaan Fasilitas dalam Menunjang Kualitas Pembelajaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun