Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Fenomena Anak Kembar dalam Dinamika Belajar dan Psikologi Pendidikan

1 Agustus 2024   14:11 Diperbarui: 2 Agustus 2024   10:36 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak kembar di sekolah kami. (foto Akbar Pitopang)

Misalnya, jika salah satu anak lebih suka belajar melalui visual, sedangkan kembarannya lebih kepada audio, orangtua harus menyesuaikan metode dalam bimbingan belajar untuk masing-masing anak.

Orangtua juga perlu menjadi pendengar yang baik dan peka terhadap perasaan anak-anak kembar mereka. Seringkali, anak-anak ini mungkin merasa dibandingkan satu sama lain, baik secara sadar maupun tidak sadar. 

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengkomunikasikan bahwa setiap anak istimewa dengan caranya sendiri dan bahwa mereka dihargai atas usaha dan kemajuan mereka sendiri.

Lagi pula, dalam menerima hasil belajar anak kembarnya, orangtua harus fokus pada proses daripada hasil akhir. 

Perkembangan dan pembelajaran adalah perjalanan yang berbeda untuk setiap anak. Dan yang paling penting adalah anak terus berkembang dan menunjukkan kemajuan. 

Dengan memberikan dukungan yang tepat dan memperlakukan anak-anak kembarnya secara adil, orangtua bisa membantu anak tumbuh menjadi individu yang percaya diri, mandiri, mampu mengenali potensi.

Semoga bermanfaat..

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun