Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Fenomena Anak Kembar dalam Dinamika Belajar dan Psikologi Pendidikan

1 Agustus 2024   14:11 Diperbarui: 2 Agustus 2024   10:36 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak kembar di sekolah kami. (foto Akbar Pitopang)

Dengan tujuan yaitu memastikan bahwa setiap anak, termasuk anak kembar dapat berkembang dengan baik dan meraih potensi maksimalnya. 

Melalui pendekatan yang tepat, kami yakin bahwa anak kembar dapat meraih pengalaman belajar yang gemilang dan tumbuh menjadi individu yang mandiri dan berkarakter kuat sebagaimana yang diajarkan kepada semua siswa di sekolah. 

Peluang Keberhasilan Guru Mendidik Siswa Kembar di Sekolah

Dua saudara kembar ini contohnya, yang lolos masuk Universitas Airlangga Unair lewat jalur SNBP 2023.(DOK. Unair via Kompas.com)
Dua saudara kembar ini contohnya, yang lolos masuk Universitas Airlangga Unair lewat jalur SNBP 2023.(DOK. Unair via Kompas.com)

Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang menghargai keunikan setiap anak. Berlaku bagi anak-anak kembar yang meskipun wajahnya serupa, seringkali memiliki perbedaan signifikan dalam karakter, kemampuan belajar, dan prestasi. 

Guru harus menghindari perbandingan antara anak-anak kembar. Dan sebaiknya mendukung setiap individu siswa untuk berkembang dengan cara mereka sendiri.

Pastinya setiap siswa adalah individu yang unik dengan bakat dan minat yang berbeda. Meskipun siswa tersebut kembar, cara mereka memahami sesuatu dan belajar bisa sangat berbeda. 

Beberapa anak kembar mungkin unggul dalam mata pelajaran yang berbeda, memiliki cara belajar yang tidak sama, atau menunjukkan kepribadian yang berlawanan. Guru harus menghargai dan mendukung perbedaan ini.

Guru dalam mengakui perbedaan ini, juga menjadikannya sebagai bahan refleksi dan wawasan berbagi pengalaman di kalangan pendidik atau rekan guru sejawat di satuan pendidikan. 

Melalui diskusi dan berbagi pengalaman, guru dapat belajar bagaimana mendukung setiap anak kembar secara individual, tanpa membandingkan mereka satu sama lain. Ini akan menciptakan lingkungan belajar yang suportif.

Perlakuan yang berbeda berdasarkan perbedaan prestasi atau karakter hanya akan merusak rasa percaya diri siswa. Sebaliknya, guru harus memberikan dukungan yang seimbang supaya membantu setiap siswa mencapai potensi mereka tanpa merasa dibanding-bandingkan.

Guru juga perlu menyadari bahwa perbedaan di antara anak kembar adalah kesempatan untuk merayakan keberagaman dan memupuk rasa saling menghargai di antara siswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun