Banyak dari mereka yang belum menyadari bahwa melalui study tour, siswa dapat mempelajari hal-hal baru secara langsung, yang bisa memperkaya pengetahuan dan pengalaman mereka.Â
Kunjungan ke tempat bersejarah, pabrik, sekolah/kampus atau institusi lainnya memberikan perspektif yang berbeda dan memperkuat pembelajaran yang didapat di kelas.
Selain itu, beberapa orangtua mungkin merasa terjebak dan hanya bisa pasrah ketika anaknya harus mengikuti kegiatan study tour. Kekhawatiran tentang keselamatan anak selama perjalanan dan biaya tambahan yang harus dikeluarkan menjadi faktor utama yang memicu "rasa tidak senang" mereka.Â
Dalam situasi ekonomi yang sulit, biaya tambahan untuk study tour bisa menjadi beban tersendiri bagi beberapa keluarga.
Untuk menjembatani perbedaan pandangan ini, perlu ada pendekatan yang lebih inklusif dan edukatif. Sekolah dan penyelenggara study tour perlu memastikan bahwa semua prosedur keselamatan dijalankan dengan ketat dan berkelanjutan.Â
Selain itu, komunikasi yang baik antara sekolah dan orangtua juga penting untuk mengedukasi mereka tentang manfaat dan langkah-langkah yang diambil untuk menjamin keselamatan siswa.Â
Dengan demikian, diharapkan bahwa pandangan negatif terhadap study tour dapat diminimalisir dan lebih banyak orangtua yang memahami dan mendukung kegiatan ini.
Di masa depan, kegiatan study tour tetap bisa menjadi bagian penting dari proses pendidikan jika dilakukan dengan perencanaan yang matang dan pengawasan yang ketat.Â
Hanya saja, memang diharapkan peran serta semua pihak, baik sekolah, orangtua, maupun pemerintah, sangat penting dalam memastikan bahwa study tour tidak hanya memberikan manfaat edukasi tetapi juga aman dan terjangkau bagi semua siswa.
Bagaimana supaya study tour bisa lebih baik?
Untuk pelaksanaan kegiatan study tour, persiapan yang matang sejak awal sangatlah krusial. Study tour tidak bisa diselenggarakan dengan cara yang serampangan ---seperti katak yang langsung melompat ketika ingin melompat--- tanpa persiapan yang memadai.Â