Tradisi corat-coret seragam bukan hanya merusak pakaian fisik, tetapi juga melukai makna simbolis di balik seragam itu sendiri.Â
Apakah siswa sudah melupakan pesan yang seharusnya disampaikan oleh seragam sekolah?Â
Pesan tentang kesetaraan, persatuan, dan rasa hormat terhadap institusi pendidikan yang memberi kita wadah untuk tumbuh dan berkembang.
Bagaimana mungkin kita merayakan pencapaian akademis sambil merusak simbol dari perjuangan dan persatuan kita?
Makna dari seragam sekolah bukan hanya sebagai aturan yang harus dipatuhi, tetapi sebagai lambang nilai-nilai yang ingin kita perjuangkan dalam dunia pendidikan.Â
Mungkin saatnya bagi kita untuk merenung. Mari kita lihat seragam sekolah dengan mata yang lebih luas, melampaui setiap jahitan dan warnanya sebagai representasi dari perjuangan bersama kita dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan beradab.Â
Dan mungkin, dari sinilah kita dapat menemukan arti yang sejati dari seragam sekolah sebagai simbol dari nilai-nilai yang kita anut dan perjuangkan dalam pendidikan kita hari ini.
Merdeka belajar dan mahalnya seragam sekolah
Dari semua perbincangan yang melingkupi polemik seragam sekolah, satu masalah yang tetap menonjol adalah biaya seragam yang membebani banyak orang tua. Harga seragam sekolah yang cenderung mahal seringkali menjadi momok yang sulit diatasi.Â
Bagi sebagian orang tua, ini bukan hanya sekedar masalah keuangan, tetapi juga pertarungan nyata antara kebutuhan dan ketersediaan finansial.
Untuk menanggulangi besarnya biaya seragam sekolah, mungkin solusinya terletak pada peran lebih aktif dari komite sekolah. Dengan komite sekolah mengambil alih urusan pengadaan seragam sekolah, faktor kepentingan bisnis dari pihak-pihak ketiga bisa dieliminasi.Â