Izin ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap aturan dan kebijakan sekolah, tetapi juga untuk kejelasan terkait tanggung jawab ganda yang diemban.
Izin dari Kepala Sekolah meskipun diberikan secara lisan, tetapi juga sebagai langkah awal untuk memastikan bahwa langkah yang diambil sudah diketahui oleh pihak penanggung jawab sekolah.
2. Menjalin komunikasi terbuka dengan warga sekolah
Dukungan dari warga sekolah ---diantaranya rekan guru sejawat, staf tenaga kependidikan, penjaga sekolah, orang kantin--- sangatlah penting.Â
Ini tidak hanya untuk menjamin kelancaran aktivitas sehari-hari, tetapi juga untuk mencegah potensi ketidaknyamanan rekan kerja yang mungkin merasa terganggu oleh kehadiran anak di lingkungan sekolah.
Kajian melibatkan komunikasi terbuka untuk mendapatkan dukungan warga sekolah merupakan faktor krusial untuk menjaga keharmonisan di lingkungan kerja.Â
Mengkomunikasikan alasan dan langkah-langkah yang akan diambil untuk memastikan tidak ada ketidaknyamanan di antara rekan kerja adalah langkah yang bijaksana.
3. Prioritas tanggung jawab di sekolah
Walaupun memiliki izin dan dukungan dari warga sekolah, namun tanggung jawab sebagai guru tetap harus menjadi prioritas utama. Guru perlu menjaga kualitas pengajaran dan menunjukkan kesungguhan dalam menjalani profesi, termasuk memastikan ketepatan waktu untuk datang ke sekolah.
Saya juga menilai tanggung jawab di sekolah dan keputusan membawa anak ke sekolah tidak boleh mengorbankan kinerja dan keseriusan dalam menjalani tugas sehari-hari sebagai pendidik.
4. Senantiasa menjaga kondusivitas mengajar di kelas
Selanjutnya, kondusivitas di dalam kelas harus dijaga dengan cermat. Guru harus peka terhadap segala potensi gangguan yang dapat muncul dari kehadiran seorang anak balita.Â
Oleh karena itu, langkah-langkah preventif harus diambil untuk meminimalisasi gangguan dan memastikan suasana belajar tetap berjalan fokus dan kondusif.