Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Konsekuensi Guru Membawa Anak ke Sekolah

27 Februari 2024   06:03 Diperbarui: 28 Februari 2024   14:40 1382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membawa anak saat berkegiatan bersama rekan sejawat. (foto Akbar Pitopang)

Izin ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap aturan dan kebijakan sekolah, tetapi juga untuk kejelasan terkait tanggung jawab ganda yang diemban.

Izin dari Kepala Sekolah meskipun diberikan secara lisan, tetapi juga sebagai langkah awal untuk memastikan bahwa langkah yang diambil sudah diketahui oleh pihak penanggung jawab sekolah.

2. Menjalin komunikasi terbuka dengan warga sekolah

Dukungan dari warga sekolah ---diantaranya rekan guru sejawat, staf tenaga kependidikan, penjaga sekolah, orang kantin--- sangatlah penting. 

Ini tidak hanya untuk menjamin kelancaran aktivitas sehari-hari, tetapi juga untuk mencegah potensi ketidaknyamanan rekan kerja yang mungkin merasa terganggu oleh kehadiran anak di lingkungan sekolah.

Kajian melibatkan komunikasi terbuka untuk mendapatkan dukungan warga sekolah merupakan faktor krusial untuk menjaga keharmonisan di lingkungan kerja. 

Mengkomunikasikan alasan dan langkah-langkah yang akan diambil untuk memastikan tidak ada ketidaknyamanan di antara rekan kerja adalah langkah yang bijaksana.

3. Prioritas tanggung jawab di sekolah

Walaupun memiliki izin dan dukungan dari warga sekolah, namun tanggung jawab sebagai guru tetap harus menjadi prioritas utama. Guru perlu menjaga kualitas pengajaran dan menunjukkan kesungguhan dalam menjalani profesi, termasuk memastikan ketepatan waktu untuk datang ke sekolah.

Saya juga menilai tanggung jawab di sekolah dan keputusan membawa anak ke sekolah tidak boleh mengorbankan kinerja dan keseriusan dalam menjalani tugas sehari-hari sebagai pendidik.

Tetap menjaga suasana belajar yang kondusif dan mendukung bagi peserta didik meski ada anak guru berada di kelas. (foto Akbar Pitopang)
Tetap menjaga suasana belajar yang kondusif dan mendukung bagi peserta didik meski ada anak guru berada di kelas. (foto Akbar Pitopang)

4. Senantiasa menjaga kondusivitas mengajar di kelas

Selanjutnya, kondusivitas di dalam kelas harus dijaga dengan cermat. Guru harus peka terhadap segala potensi gangguan yang dapat muncul dari kehadiran seorang anak balita. 

Oleh karena itu, langkah-langkah preventif harus diambil untuk meminimalisasi gangguan dan memastikan suasana belajar tetap berjalan fokus dan kondusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun