Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Lagi-lagi Siswa Bikin Masalah, Sekolah Bisa Apa?

22 Februari 2024   01:03 Diperbarui: 22 Februari 2024   17:15 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesadaran ini menjadi kunci, dimana murid dengan sukarela mengakui nilai didikan dan bimbingan guru yang diberikan dengan setulus hati.

Menyingkirkan opsi atau pilihan untuk mengeluarkan murid bermasalah menjadi langkah bijak bagi sekolah demi menghindari keputusan yang tidak tepat. 

Sebaliknya, diperlukan berbagai cara, langkah, dan strategi yang diupayakan terlebih dahulu oleh guru atau sekolah. 

Begitu pula dengan kerjasama berikut kolaborasi guru dan orangtua. Tanggung jawab pembinaan tidak dapat hanya diletakkan di pundak sekolah, melainkan memerlukan kontribusi aktif dari orangtua.

Bila memang diperlukan, penting pula untuk mencari bantuan atau rekomendasi pembinaan karakter arahan psikolog sebagai tambahan wawasan dalam upaya pembentukan karakter anak didik. 

Pada dasarnya, tidak ada anak yang pantas disebut "nakal" di dunia ini. Sebaliknya, yang ada hanyalah anak-anak yang membutuhkan perhatian, pembinaan, bimbingan, dan didikan. 

Oleh karena itu, pendekatan holistik dan berkesinambungan menjadi kunci sukses dalam menjaga eksklusivitas sekolah, sekaligus menjaga reputasi nama baik sekolah. 

Dengan upaya pembinaan karakter, sekolah dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas akademis, tetapi juga memiliki nilai-nilai moral yang kuat, menciptakan lingkungan yang inklusif dan prestigius.

*****

Salam berbagi dan menginspirasi.

== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun