Rencana liburan yang semula penuh harapan akhirnya pupus oleh kondisi jalan lintas provinsi yang terputus akibat banjir, longsor, dan bahkan jalan yang ambles.Â
Pada akhirnya, banyak wisatawan yang harus menghadapi keputusan sulit, apakah tetap melanjutkan perjalanan dengan risiko terjebak dalam kemacetan yang panjang dan melelahkan, atau memutuskan untuk mengurungkan niat liburan ke Sumbar.
Pada hari terakhir libur, tepatnya tanggal 1 Januari 2024, saya melihat kondisi jalanan yang sepi menjadi gambaran nyata dari dampak situasi darurat tersebut.Â
Jalan lintas maupun tol yang biasanya dipadati kendaraan pada hari terakhir libur justru tampak sepi tanpa antrian panjang kendaraan.Â
Volume kendaraan yang berkurang menciptakan suasana yang berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pengalaman ini, meskipun telah disadari sebagai fenomena alam dan atau sudah menjadi kehendak Allah SWT, akan tetapi tetap saja dapat menjadi pemicu terjadinya Post Holiday Blues.Â
Para wisatawan yang semula bersemangat untuk menikmati liburan akhir tahun akhirnya harus menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan.Â
Keputusan untuk mengurungkan niat liburan dapat membawa perasaan kecewa dan frustasi, terutama jika mereka telah menantikan momen tersebut sejak jauh-jauh hari.
Meski begitu, situasi darurat seperti ini juga mengajarkan kita untuk bersikap fleksibel dan menghadapi ketidakpastian dengan kepala dingin. Di tengah kondisi yang sulit, mungkin ada pelajaran berharga tentang kesabaran dan kemampuan untuk menanggapi perubahan rencana dengan bijak.Â
Dalam menghadapi Post Holiday Blues yang disebabkan oleh faktor cuaca, meskipun rencana liburan mungkin terganggu, tetap ada peluang untuk menikmati momen-momen berharga dengan mengeksplorasi kegiatan indoor yang menarik.Â
Dengan memahami berbagai faktor penyebab Post Holiday Blues, kita dapat lebih siap menghadapi tantangan pasca liburan.Â