Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Integrasi Nilai Musyawarah Melawan Konflik Pendidikan dan Kriminalisasi Guru

17 Oktober 2023   19:15 Diperbarui: 18 Oktober 2023   07:08 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mediasi melalui musyawarah mufakat antara pihak sekolah dan wali murid. (KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO)

Orangtua meletakkan kepercayaan besar kepada guru untuk membimbing anak-anak mereka, dan sekolah adalah tempat dimana keterbukaan dan kerjasama seharusnya mewarnai setiap langkah pendidikan.

Keputusan orangtua untuk menyekolahkan anak adalah pengakuan bahwa pendidikan lebih dari sekadar pembelajaran akademis. 

Guru adalah individu yang mendampingi anak sepanjang perjalanan mereka, memahami karakter, watak, dan potensi mereka. 

Ilustrasi mediasi melalui musyawarah mufakat antara pihak sekolah dan wali murid. (KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO)
Ilustrasi mediasi melalui musyawarah mufakat antara pihak sekolah dan wali murid. (KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO)

Saat anak menghadapi masalah di sekolah, penting bagi orangtua untuk mendengarkan anak. Namun, reaksi pertama seharusnya bukan mengkriminalisasi guru. 

Tidak ada guru yang sungguh-sungguh ingin mencederai anak didiknya. Setiap tindakan yang guru ambil seharusnya dilihat sebagai bagian dari proses mendidik, bukan sebagai kejahatan. 

Orangtua harus menjadikan guru sebagai mitra dalam memecahkan masalah, mencari solusi bersama yang terbaik untuk perkembangan anak.

Kita perlu belajar dari pengalaman. itu berarti menghindari berita-berita tentang orangtua yang mengkriminalisasi guru. 

Harus ada kesadaran bahwa guru dan orangtua memiliki tujuan yang sama, yakni membantu anak tumbuh menjadi individu yang tangguh, cerdas, dan berbudi luhur.

Bagaimana jika guru atau pihak sekolah juga melapor kepada polisi terhadap tindakan orangtua yang sudah diluar batas? 

Konflik dan saling melapor hanya memperburuk situasi, dan seharusnya tidak menjadi bagian dari pendidikan kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun