Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kebijakan Belajar Daring di Masa Kabut Asap dan "Pelajaran Berharga" Pasca Pandemi

11 Oktober 2023   03:30 Diperbarui: 11 Oktober 2023   13:31 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinas Pendidikan Provinsi Riau telah mengambil keputusan penting dalam menghadapi situasi kabut asap yang semakin memburuk. 

Sebagai respons terhadap kondisi udara yang semakin terpapar kabut asap, pihak terkait telah mengeluarkan edaran yang mengatur pelaksanaan pembelajaran secara daring, atau lebih dikenal sebagai "belajar dari rumah." 

Ini adalah babak baru dalam perjalanan pembelajaran daring di daerah ini yang kembali digulirkan sebagai respons terhadap ancaman kabut asap yang melanda Provinsi Riau.

Keputusan ini didasarkan pada pemantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang menunjukkan kualitas udara dengan level "TIDAK SEHAT" di beberapa wilayah kabupaten/kota di Provinsi Riau. 

Ini adalah sinyal yang harus diperlihatkan secara jelas bahwa langkah ini perlu diambil untuk melindungi kesehatan siswa, guru, dan masyarakat pada umumnya.

Sejak seminggu yang lalu, kabut asap telah menghiasi langit dan menjadikan udara tidak lagi layak untuk kegiatan pembelajaran luar ruangan. Sekolah masih buka, dengan PBM dilakukan hanya di kelas, dan semua warga sekolah wajib memakai masker.

Terkait hal itu silahkan disimak kembali ulasannya: Menengok Situasi Terkini Belajar-Mengajar di Tengah Kabut Asap di Kota Pekanbaru.

Nah, dalam surat edaran Dinas Pendidikan dengan tanggal 6 Oktober 2023 tentang Penyesuaian Proses Belajar Mengajar (PBM) pada Masa Kabut Asap, ada beberapa poin yang sifatnya segera, yakni:

  1. Mulai tanggal 9 Oktober 2023, atau tepatnya hari Senin kemarin, proses belajar mengajar akan dilaksanakan secara daring. Bagaimana sistem pelaksanaannya akan diatur dan menjadi tanggung jawab dari masing-masing satuan pendidikan. 

  2. Setiap kepala satuan pendidikan memastikan PBM secara daring dapat berjalan dengan baik dan tetap memperhatikan capaian pembelajaran.

  3. Menghimbau siswa-siswi beserta guru dan tenaga kependidikan untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat serta selalu memakai masker dalam beraktivitas di luar rumah.

  4. mengurangi kegiatan/aktivitas siswa di luar rumah.

  5. Berkoordinasi dengan cabang dinas pendidikan wilayah setempat apabila terjadi sesuatu hal di satuan pendidikan yang memerlukan sebuah kebijakan.

  6. Apabila Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada masing-masing wilayah kabupaten/kota sudah membaik agar satuan pendidikan kembali melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah seperti biasa/ luring.

Meskipun keputusan ini mungkin membawa tantangan tersendiri, seperti ketidaknyamanan dalam beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh, namun hal ini harus dianggap sebagai langkah yang bijak dan perlu diputuskan. 

Bahwa sepantasnya kesehatan siswa dan guru adalah prioritas utama, dan tindakan ini diambil untuk melindungi warga sekolah dari dampak kabut asap yang berbahaya.

Edaran tentang PBM secara daring di masa kabut asap yang melanda Provinsi Riau terkini. (koleksi Akbar Pitopang)
Edaran tentang PBM secara daring di masa kabut asap yang melanda Provinsi Riau terkini. (koleksi Akbar Pitopang)

Ini adalah situasi yang membutuhkan kerjasama antara pemerintah daerah, dinas pendidikan, sekolah, guru, dan orangtua untuk memastikan kelancaran proses pembelajaran dalam situasi yang penuh tantangan ini.

Juga, selama masa darurat ini, kolaborasi antara sekolah, siswa, guru, dan orangtua akan menjadi kunci kesuksesan proses pembelajaran. 

Semua pihak harus berkomitmen untuk menjaga kualitas pendidikan, meskipun prosesnya berlangsung di dunia maya. Supaya tidak terjadinya learning loss.

Belajar dari pengalaman yang sudah-sudah yakni pembelajaran daring di masa kabut asap Riau tahun 2019, lalu dilanjutkan dengan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19, maka hendaknya apa yang telah terjadi harus menjadi bahan pembelajaran agar tidak lagi terjadi learning loss sebagaimana yang dikhawatirkan banyak pihak.

Berdasarkan pengalaman saya pribadi, selain adanya tantangan akses internet yang dialami oleh beberapa wali murid, namun menghadirkan proses pembelajaran yang berkualitas adalah prioritas yang harus dicapai.

Fokus yang ingin diraih tentunya diharapkan proses belajar yang diterapkan kepada peserta didik di rumah, dapat meraih capaian pembelajaran yang telah ditentukan.

Untuk mencapai hal itu tentu saja para guru dan pendidik akan mencari formula yang pas dan relevan dengan kondisi yang ada dengan tetap memperhatikan tingkat kepekaan, kesadaran, motivasi belajar dan kesehatan mental seluruh peserta didik.

Demi mewujudkan proses belajar yang menyenangkan dan tidak dianggap beban bagi peserta didik meskipun prosesnya harus dilakukan di rumah, maka guru akan mengarahkan proses belajar yang ditunjang oleh kemajuan teknologi yang relevan dengan dunia pendidikan.

Dengan akses terhadap perangkat smartphone yang akan menunjang proses pembelajaran pastinya sudah tidak dapat terelakkan. 

Oleh sebab itu, belajar dari pengalaman pembelajaran daring semasa pandemi, maka hal yang perlu ditegaskan kembali adalah tentang kontrol atau pengawasan orangtua maupun pihak keluarga terhadap penggunaan gadget oleh anak.

Jangan sampai penggunaan gadget menjadi lost control dan anak akan melakukan penyelewengan dan mendapatkan berbagai informasi negatif dari gadget yang akan lebih intens mereka "kuasai" selama masa pembelajaran daring ini.

Tanpa adanya dukungan dan ketegasan dari pihak orangtua maka jangan salahkan keadaan jika nantinya anak mengalami fenomena learning loss.

Dengan kerjasama dan kolaborasi antara guru dan orangtua maka pembelajaran daring selama masa kabut asap ini dapat terealisasi dengan baik dan efektif tanpa menimbulkan learning loss yang tak ada seorang pun mengharapkannya.

Situasi Pekanbaru, Minggu (8/10/2023). DisDik Provinsi Riau sempat mengarahkan PBM secara daring. (Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky)
Situasi Pekanbaru, Minggu (8/10/2023). DisDik Provinsi Riau sempat mengarahkan PBM secara daring. (Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky)

***

Saat kita memasuki babak baru pembelajaran daring ini, semoga situasi kabut asap dapat segera membaik dan semua dapat kembali ke pembelajaran tatap muka secara normal lagi. Sementara itu, sambil menunggu perubahan atau pemulihan situasi, penting untuk tetap beradaptasi, bersatu, bekerjasama dan berusaha menjaga kualitas pendidikan meski dalam situasi seperti apa pun.

Sesuai dengan pantauan saya pribadi, bahwa memang sempat turun hujan di beberapa lokasi di Kota Pekanbaru. Sehingga pada Selasa (10 Oktober 2023), kondisi asap sedikit memudar dan sekolah diarahkan untuk tatap muka dengan tetap menggunakan masker selama proses pembelajaran.

Akan tetapi, bila pada hari-hari berikutnya kondisi udara kembali memburuk maka diberikan kewenangan bagi masing-masing Kepala Sekolah untuk dapat melaksanakan pembelajaran daring kembali. Itu artinya bahwa pembelajaran daring diterapkan disesuaikan dengan kondisi asap atau kualitas udara.

Sementara itu, di daerah lain seperti Jambi, Padang (Sumatera Barat), Musi Rawas Utara (Sumatera Selatan), serta juga daerah-daerah di Kalimantan juga sedang menghadapi kualitas udara yang memburuk karena asap karhutla. Ada yang menerapkan belajar daring, ada juga yang meliburkan PAUD, atau jam belajar SD dan SMP dimundurkan. (baca Kompas.com)

Semoga situasi kabut asap di Kota Pekanbaru serta di Provinsi Riau maupun di seluruh wilayah yang terdampak kabut asap dapat segera membaik. sehingga pembelajaran tatap muka dapat kembali dilaksanakan dengan aman dan nyaman. 

Kebijakan pembelajaran daring selama masa kabut asap adalah langkah bijak untuk memastikan kelangsungan pendidikan dan kesejahteraan siswa.

Selain itu, penting juga untuk terus memantau situasi udara yang terkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa keputusan/kebijakan tentang model pembelajaran yang akan diterapkan selaras dengan perkembangan situasi terbaru.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun