Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menengok Situasi Terkini Belajar-Mengajar di Tengah Kabut Asap di Kota Pekanbaru

8 Oktober 2023   05:08 Diperbarui: 9 Oktober 2023   06:00 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat dari Dinas Pendidikan Pekanbaru perihal PBM terdampak asap yang dikeluarkan per 2 Oktober 2023. (foto Akbar Pitopang)

Situasi kabut asap yang semakin memburuk di Kota Pekanbaru telah berdampak pada kehidupan sektor pendidikan. 

Di sekolah-sekolah, pagi yang biasanya dimulai dengan aktivitas berkumpul dan berbaris di halaman sebelum masuk ke kelas, kini terpaksa ditiadakan. Kabut asap yang tebal membuat udara menjadi tidak sehat untuk kegiatan di luar ruangan.

Tidak hanya itu, kegiatan olahraga dan senam pagi yang biasanya menjadi bagian penting di sekolah  juga harus dialihkan ke dalam kelas. 

Bukan hanya dampak fisik yang terkena imbasnya, tetapi juga dampak spiritual. Kegiatan imtaq oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang biasanya digelar pada setiap Jum'at pagi, juga harus mengikuti aturan di kelas saja. 

Ini menjadi tantangan bagi siswa dan guru dalam mempertahankan kekhidmatan dan makna dalam setiap kegiatan yang biasanya dilakukan di luar kelas yang kini beralih dalam nuansa yang berbeda.

selama seminggu ini itulah yang terjadi di sekolah kami. kami semua merasakan perlunya beradaptasi dan pentingnya fleksibilitas menghadapi perubahan ini. 

WFH dan pembelajaran daring masih belum digulirkan

Kabar baik bahwa sekolah telah berhasil mengimplementasikan aturan baru terkait respon terhadap kabut asap dengan baik dan bertanggung jawab. 

Prioritas utama adalah menjaga proses belajar mengajar agar tetap kondusif dan efektif, sambil tetap memastikan kesehatan siswa dan guru tetap terjaga.

Tidak adanya masalah kesehatan yang berarti yang dilaporkan oleh siswa dan guru selama seminggu ini. Namun, seperti yang telah disadari, situasi kabut asap dapat berubah dengan cepat, dan keamanan semua warga sekolah harus selalu menjadi prioritas utama. 

Jika kabut asap semakin tebal dan berbahaya, kemungkinan untuk melanjutkan pembelajaran secara daring seperti yang dilakukan selama bencana asap di Riau pada tahun 2019 adalah langkah bijak dan perlu dipertimbangkan.

Pembelajaran daring yang nantinya mungkin harus ditempuh, tidak hanya sebagai alternatif tetapi juga sebagai respons untuk melindungi kesehatan siswa dan guru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun