Bullying yang dilakukan oleh guru memiliki konsekuensi yang sangat berbeda dengan bullying yang dilakukan oleh sesama siswa.
Dalam kasus seperti ini, siswa yang menjadi korban bullying dari guru mungkin merasa tidak berdaya dan sulit untuk menanggapinya secara langsung. Karena mungkin siswa dapat merasakan bahwa guru adalah figur yang harus dihormati, sehingga sulit bagi mereka untuk melawan atau melaporkan perlakuan tersebut.Â
Dalam banyak kasus, bullying yang dilakukan oleh guru dapat menyebabkan trauma emosional yang mendalam pada siswa serta meninggalkan bekas sakit hati yang sulit dihilangkan.
Penting bagi pihak sekolah dan guru untuk senantiasa memahami bahwa tugas utama guru adalah menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung bagi semua siswa.Â
Maka tindakan-tindakan yang dimaksudkan untuk menghibur atau mencairkan suasana sebaiknya tidak mencederai atau melukai perasaan siswa.Â
Guru harus lebih peka terhadap perasaan dan emosi siswa, serta berusaha untuk memastikan bahwa tindakan mereka tidak memberikan dampak negatif.
3. Pemberian punishment yang tidak humanis
Reward dan punishment adalah dua hal yang sejalan dalam proses pembelajaran. murid tidak harus terus-menerus mendapatkan reward (penghargaan/pujian), karena ketika mereka berbuat tindakan lost control yang sebelumnya mereka telah diedukasi maka siswa yang bersangkutan perlu juga diberikan punishment.
Hukuman yang sifatnya memulihkan pemahaman yang salah kepada pemahaman yang baik dan benar sebagaimana mestinya.Â
Hanya saja dalam praktiknya ternyata pemberian hukuman ini banyak yang meninggalkan kesan negatif dan dianggap tidak humanis oleh siswa.
Perspektif yang sangat penting dalam konteks pendidikan, yaitu keseimbangan antara reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) dalam proses pembelajaran.
Hukuman yang berlebihan atau tidak sesuai dengan tingkat pelanggaran dapat mengundang rasa ketidakadilan. Guru harus mendengarkan dan memahami sudut pandang siswa, serta memberikan ruang bagi mereka untuk mengemukakan pendapat mereka.
Misalnya, ketika ada razia cukur rambut yang terpaksa ditempuh lantaran siswa sudah berulang kali melanggar, yang ternyata hasilnya malah mempermalukan siswa. meskipun guru berniat baik, tapi sinyal yang ditangkap siswa mungkin negatif.