Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Manakala Profesi Pendidik Terancam Bahaya Demi Mendidik Generasi Bangsa

14 Agustus 2023   12:58 Diperbarui: 28 September 2023   23:26 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh kekerasan pada pendidik. Guru Zaharman di Rejang Lebong, Bengkulu, bola matanya hancur karena dikatapel orangtua murid. (KOMPAS.com/Firmansyah)

Namun, tantangan yang lebih dalam adalah terkait pengaruh lingkungan dan pergaulan. 

Siswa sering terpapar pengaruh dunia luar yang kadang berbeda dengan nilai-nilai yang diajarkan di sekolah. 

Pergaulan di dunia maya dan dunia nyata yang kontradiktif bisa memberi dampak signifikan pada perkembangan karakter mereka. 

Menjadi tugas guru untuk menciptakan lingkungan yang terbuka dan kritis tentang moralitas dan etika dapat terjadi dan didiskusikan bersama. 

Nah, tantangan terbesar mungkin terletak pada peran orangtua. Di tengah kesibukan, kehadiran fisik sering kali tidak sebanding dengan kehadiran emosional yang diperlukan untuk membimbing anak-anak di era digital. 

Orangtua perlu memainkan peran penting dalam mengawasi dan membantu anak-anak mereka memahami segala konsekuensi dari tindakan mereka. 

Butuh dedikasi dan kerja keras dari semua pihak terlibat. Guru harus menjadi pemandu, pembimbing, dan contoh nyata bagi siswa mereka, sementara orangtua perlu mengalihkan perhatian mereka dari rutinitas sehari-hari untuk terlibat dalam pembentukan karakter anak-anak mereka. 

Pendidikan karakter dalam era disrupsi ini bukanlah tantangan yang bisa diabaikan, tetapi juga peluang untuk membentuk generasi yang cerdas dalam bidang teknologi dan teguh dalam moralitas.

Wahai, orangtua! mari dukung fungsi dan peran guru mendidik generasi

Dalam medan pendidikan yang penuh tantangan, peran guru bukan hanya sekadar pekerjaan, tetapi juga panggilan jiwa. 

Menjadi seorang guru berarti memegang amanah besar untuk membentuk karakter dan moral generasi. 

Demi mencapai tujuan ini, tanggung jawab juga harus dipikul oleh orangtua sebagai mitra dalam proses pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun