Penerapan sistem zonasi bagi guru dapat mendorong pengembangan profesionalisme para tenaga pendidik.Â
Guru tersebut akan memiliki dorongan untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran karena guru secara langsung terlibat dalam pertumbuhan siswa dan pengembangan masyarakat setempat.Â
Selain itu, dengan adanya keterkaitan yang erat antara guru dan stakeholder dan atau komunitas, akan ada peluang yang lebih besar untuk kolaborasi dan pertukaran pengalaman antar guru-guru di wilayah tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan profesionalisme guru secara keseluruhan.
2. Membangun kedisiplinan dan tanggung jawab guru
Nah, penerapan sistem zonasi juga dapat mengurangi potensi guru terlambat datang ke sekolah. Dengan menempatkan guru-guru di sekolah yang berdekatan dengan tempat tinggal mereka, maka waktu perjalanan dapat dikurangi secara signifikan.
Guru-guru tidak lagi harus menghadapi perjalanan yang jauh dan menghabiskan waktu berjam-jam di jalan raya setiap hari.
Dengan jarak perjalanan yang lebih pendek, guru-guru memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memanfaatkan waktu dengan efisien. Guru dapat lebih mudah mengatur jadwal, mempersiapkan pelajaran, dan tiba di sekolah dengan tepat waktu.Â
Selain itu, sistem zonasi dapat membantu mengurangi risiko terlambat akibat kemacetan lalu lintas yang parah.Â
Dengan menempatkan guru-guru di sekolah yang berada dalam jarak terjangkau, guru dapat menghindari rute-rute yang biasanya padat atau memiliki masalah lalu lintas yang sering terjadi.Â
Hal ini membantu meminimalkan kemungkinan terjebak dalam kemacetan yang dapat menyebabkan keterlambatan yang tidak diinginkan.
Dengan mengurangi potensi terlambat datang ke sekolah, guru-guru dapat memulai hari mereka dengan lebih baik. Guru dapat mengorganisir kelas, mempersiapkan materi, dan berinteraksi dengan siswa secara tepat waktu.Â
Ini berdampak positif pada kualitas pembelajaran dan memberikan stabilitas bagi seluruh lingkungan sekolah.