Hal ini dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun saat berpergian. Ketika anak melihat orangtua mereka mempraktikkan perilaku yang benar, mereka akan terinspirasi dan ikut melakukannya.
Berbagi kepada kaum dhuafa juga merupakan contoh yang baik dalam menanamkan karakter Pancasila pada anak. Dengan mengajarkan anak untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan, seperti memberikan makanan, pakaian, atau bantuan lainnya, anak akan belajar tentang nilai-nilai sosial, kepedulian, dan keadilan sosial. Mereka akan mengembangkan sikap empati, kepekaan terhadap kesenjangan sosial, dan keinginan untuk membantu sesama.
Sebagai orangtua, kita perlu menyadari bahwa pendidikan karakter tidak hanya terjadi dalam lingkup sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga.Â
Mengamati pengalaman dari banyak orangtua yang berhasil mendidik anak berkarakter Pancasila, kita bisa melihat bahwa pembiasaan karakter yang sederhana pun dapat memberikan dampak yang besar. Melalui konsistensi dan keteladanan, anak-anak akan belajar mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila secara bertahap.
Dalam proses ini, kesabaran dan ketekunan adalah kunci. Setiap langkah kecil yang kita ambil untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila pada anak adalah investasi untuk masa depan mereka sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang besar dan sebagai penduduk global.Â
Dengan memulai dari hal-hal sederhana, kita membantu anak-anak kita menjadi individu yang memiliki integritas, tanggung jawab, dan semangat gotong royong, dan nilai-nilai dasar lainnya sesuai Pancasila.
*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H