Dibutuhkan upaya kolaboratif yang melibatkan semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter Pancasila yang baik.
Dalam menghadapi tantangan zaman, menguatkan karakter Pancasila pada generasi saat ini menjadi tugas yang tidak bisa dianggap enteng. Perlu adanya kesadaran bersama bahwa pendidikan nilai-nilai Pancasila harus berjalan seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.Â
Hanya dengan komitmen dan upaya nyata dari semua pihak, kita dapat membentuk generasi muda yang kuat, berintegritas, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang menjadi pondasi bangsa Indonesia.
Pendidikan informal sebagai syarat keberhasilan pendidikan Pancasila
Dalam menghadapi tantangan dan cobaan yang berusaha merusak karakter Pancasila pada anak, peran orangtua tidak bisa diabaikan.Â
Anak adalah harta paling berharga bagi setiap orangtua, dan kesadaran akan hal tersebut harus menjadi landasan dalam mendidik dan menguatkan karakter Pancasila pada mereka.
Sejatinya, orangtua memiliki kekuatan dan akses yang "unlimited" dalam membentuk kepribadian anak sejak dini.Â
Ketika orangtua benar-benar menyadari pentingnya peran mereka dan memperhatikan secara aktif perkembangan anak, maka terwujudlah kepedulian yang mampu menguatkan karakter Pancasila pada anak.
Penting bagi orangtua untuk menjadi teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak belajar melalui pengamatan dan meniru perilaku orangtua.Â
Oleh karena itu, orangtua harus mampu menunjukkan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan nyata, seperti integritas, kejujuran, keadilan, persatuan, dan gotong royong.Â
Dengan menjadi contoh yang baik, orangtua memberikan fondasi yang kuat bagi anak untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut.
Selain menjadi contoh, komunikasi yang baik antara orangtua dan anak juga sangat penting. Orangtua perlu meluangkan waktu untuk mendengarkan dan berbicara dengan anak secara terbuka.Â