Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kerusakan Jalan dan Dampaknya terhadap Pendidikan

31 Mei 2023   00:48 Diperbarui: 31 Mei 2023   08:13 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalanan di Pekanbaru meskipun menjadi ibukota Provinsi Riau, namun kondisinya "offroad". (foto Akbar Pitopang)

Guna memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak dan mengembangkan jalan baru yang diperlukan. Anggaran yang tepat akan memastikan bahwa tindakan perbaikan dan pengembangan infrastruktur jalan dapat dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.

Dengan demikian, penduduk dan pengunjung kota akan dapat menikmati fasilitas jalan yang lebih baik dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kota yang bergelar "kota bertuah" ini.

Mari bersama-sama memperjuangkan akses jalan yang layak dan merangkul semangat dan inspirasi inisiatif dari berbagai kalangan untuk menciptakan masa depan kota Pekanbaru dan Provinsi Riau yang lebih baik bagi warganya.

Kota Pekanbaru tengah merayakan HUT ke-239 yang puncaknya nanti pada 23 Juni 2023. Sebagai warga Pekanbaru yang ingin kotanya terus maju maka harus bahu-membahu membangun kota ini agar sesuai tema pada tahun ini adalah "Pekanbaru Bergerak, Tumbuh, dan Bermarwah".

Ruas jalan di Pertigaan Harapan Raya di Kota Pekanbaru. (foto Akbar Pitopang)
Ruas jalan di Pertigaan Harapan Raya di Kota Pekanbaru. (foto Akbar Pitopang)

Kita mulai dengan kembali memperhatikan kondisi jalannya. Dalam merespons masalah ini, perlu adanya tindakan serius dan penanganan yang efektif untuk menghadirkan jalan-jalan yang layak dan aman dilalui oleh segenap warganya. 

Pertama, pemeliharaan rutin dan perbaikan jalan yang lebih terjadwal harus dilakukan untuk memperbaiki kerusakan jalan yang ada.

Ini harus melibatkan tindakan perbaikan yang cepat dan tepat guna, seperti penimbunan kembali lubang jalan dan perataan permukaan jalan yang rusak.

Kedua, perencanaan yang matang untuk pengembangan infrastruktur jalan di Pekanbaru juga sangat penting. 

Perlu pola kerjasama yang apik dalam merancang dan melaksanakan proyek-proyek infrastruktur yang bertujuan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, seperti perluasan jalan dan peningkatan kapasitas dan aksesibilitas pada sistem transportasi umum.

Ketiga, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran akan pemeliharaan jalan. 

Diharapkan warga akan lebih berhati-hati dalam menggunakan jalan dan tidak melakukan tindakan yang merusak seperti pembuangan sampah sembarangan atau vandalisme atau perusahan fasilitas penunjangnya seperti misalnya rambu atau lampu penerangan.

Ruas Jalan Parit Indah di Kota Pekanbaru yang sempat jadi partisipasi warga melalui perbaikan secara mandiri. (foto Akbar Pitopang)
Ruas Jalan Parit Indah di Kota Pekanbaru yang sempat jadi partisipasi warga melalui perbaikan secara mandiri. (foto Akbar Pitopang)

Keempat, partisipasi aktif masyarakat dalam melaporkan kondisi jalan yang rusak atau memprihatinkan. 

Dengan kehadiran media sosial dengan arus informasi yang sangat cepat menjadikan sebuah informasi gampang sekali viral dan menjadi perhatian netizen dan publik pada umumnya. 

Untuk itu, selain pemerintah daerah dapat menyediakan platform/saluran pengaduan atau aplikasi khusus, maka informasi di medsos juga memungkinkan masyarakat untuk melaporkan kerusakan jalan secara online. 

Hal ini akan membantu pemerintah dalam mendapatkan informasi yang lebih cepat dan akurat mengenai kondisi jalan yang membutuhkan perbaikan. supaya langkah action menjadi lebih cepat dan sigap.

Kelima, pihak swasta juga dapat berperan aktif dalam memperbaiki kondisi jalan di wilayah Pekanbaru. 

Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), dapat ditunjukkan melalui bantuan perbaikan infrastruktur jalan sebagai bentuk kontribusi perusahaan kepada masyarakat. 

Sebagaimana kisah rekan guru di wilayah Melebung tadi bahwa terpaksa harus melintasi jalan tanah menerobos kebun sawit milik perusahaan dengan kondisi jalan yang masih tanah. 

Kolaborasi antara pemerintah dan swasta hendaknya dapat menghasilkan solusi yang lebih efektif dalam menangani permasalahan jalan yang ada.

Dalam menghadapi tantangan jalan rusak di Riau khususnya Kota Pekanbaru, tidak boleh ada lagi pembiaran atau penundaan dalam penanganannya. Pekanbaru sebagai ibukota provinsi yang "kaya" harus memiliki infrastruktur yang berkualitas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan memajukan sekolah-sekolah yang berada di wilayah ini. 

Dengan perbaikan jalan yang memadai, Pekanbaru dapat menjadi pusat pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat yang menyeluruh dan manfaatnya dapat dirasakan dengan sangat nyata.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun