Sebagai pengendara yang melintas di jalan raya setiap hari khususnya saat berangkat ke sekolah untuk mengajar, rutinitas tersebut memberikan kesempatan bagi saya untuk ikut memperhatikan kondisi jalan yang dilewati.Â
Sehingga saya terdorong pula untuk ikut mengulas topik yang sempat sangat viral beberapa waktu yang lalu. Terlebih adanya banyak content creator dan influencer yang mengangkat isu ini ke permukaan sehingga menjadi perhatian khalayak hingga detik ini.
Kondisi jalan di Lampung telah menjadi perhatian publik dalam beberapa waktu terakhir. Melalui media sosial dan penyebaran informasi yang begitu cepat, isu ini akhirnya sampai ke telinga pemerintah daerah setempat hingga pusat.Â
Dampaknya pun tidak terbatas hanya pada sorotan publik netizen, tetapi juga mendorong khalayak masyarakat untuk mengambil peran aktif untuk ikut memantau kondisi jalan di daerah sekitar tempat tinggal mereka.Â
Media sosial telah memainkan peran penting dalam menghadirkan isu kondisi jalan ke hadapan publik. Netizen dengan cepat mengunggah foto dan video kondisi jalan yang memprihatinkan, dan menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kondisi infrastruktur yang buruk.Â
Masyarakat menyadari bahwa kualitas infrastruktur jalan merupakan faktor krusial dalam kehidupan sehari-hari dan keselamatan berkendara. Dalam upaya untuk memberikan sumbangsih dan melibatkan diri dalam peningkatan infrastruktur yang membutuhkan perbaikan atau perhatian lebih.
Pemerintah daerah dapat menggunakan laporan dan pengamatan dari masyarakat untuk mengidentifikasi prioritas perbaikan, mengalokasikan anggaran yang tepat, serta memantau kemajuan proyek perbaikan jalan.
Selain itu, melalui pemantauan aktif, masyarakat juga memberikan tekanan sosial kepada pemerintah daerah agar bertanggung jawab.
Diharapkan infrastruktur jalan di seluruh daerah lainnya dapat mengalami perbaikan yang signifikan. Diharapkan tidak harus viral dulu baru "action".
Riau menyandang status jalan rusak berat paling banyak di Sumatera
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) beberapa waktu yang lalu merilis data yang menunjukkan bahwa Riau menjadi provinsi dengan jumlah jalan rusak berat terbanyak di Pulau Sumatera.Â
Fakta ini mengungkapkan bahwa kondisi jalan rusak merata di seluruh wilayah provinsi Riau, tidak terbatas hanya di Kota Pekanbaru sebagai ibukota provinsi. Tingkat kerusakan yang signifikan terlihat pada jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten.
Kondisi jalan rusak yang meluas di provinsi ini menjadi sebuah ironi yang sangat disayangkan. Riau dikenal sebagai salah satu provinsi terkaya di Indonesia, terutama karena sumber daya alamnya yang melimpah seperti minyak, gas, dan kelapa sawit.Â
Namun, kondisi infrastruktur jalan yang memprihatinkan menunjukkan ketidakseimbangan yang mencolok antara geliat ekonomi dan perhatian terhadap pembangunan jalan daerah.
Jalan-jalan rusak di Riau tidak hanya berada di wilayah perkotaan, tetapi juga tersebar di pelosok daerah. Jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten semuanya menghadapi tantangan kerusakan yang serupa.Â
Permukaan jalan yang rusak, lubang-lubang besar, dan ketidakrataan permukaan mengancam keselamatan pengguna jalan serta menghambat mobilitas dalam proses pertumbuhan ekonomi di daerah Riau itu sendiri.
Reportase kondisi "offroad" jalanan PekanbaruÂ
Kondisi jalan rusak yang merajalela di seluruh Kota Pekanbaru menunjukkan sebuah kontras yang mencolok dengan proyek pembangunan kawasan pemerintahan yang baru yakni di Tenayan Raya.Â
Namun saat melintasi jalan-jalan Kota Pekanbaru, hampir di setiap sudut dapat ditemui kondisi jalan yang bikin pengendara mengelus dada sambil geleng-geleng kepala.Â
Kondisi jalan yang semakin parah di Pekanbaru, salah satunya berada di Jalan Parit Indah, telah memicu ketidakpuasan warga setempat. Sehingga sempat mendorong seorang pengusaha lokal untuk mengambil inisiatif dan melakukan pengecoran jalan yang berlubang tersebut.Â
Disana memang terlihat jelas terdapat lubang-lubang yang dalam dan permukaan jalan yang tidak rata telah menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan. sering kali mengganggu kelancaran lalu lintas dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.Â
Saat hujan jalan akan banjir dan berlumpur, sedangkan saat cuaca panas debu berterbangan kemana-mana.
= Adanya proyek IPAL dan perbaikannya kurang maksimal
Proyek IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang sedang berlangsung di beberapa kawasan di Pekanbaru, seperti Sukajadi dan Limapuluh, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap kondisi jalan di sekitarnya.Â
Banyak jalan yang terkena proyek ini mengalami kerusakan yang parah, namun perbaikan yang dilakukan setelahnya masih kurang memadai.
Dalam rangka meningkatkan sistem pengelolaan air limbah di Pekanbaru, proyek IPAL telah diluncurkan di beberapa kawasan strategis. Akibatnya jalan-jalan di sekitar area proyek ini justru mengalami kerusakan yang parah.
Lubang-lubang besar dan permukaan jalan yang tidak rata menjadi momok bagi pengguna jalan, menyebabkan ketidaknyamanan dan berbahaya.
Kerusakan jalan yang parah dan perbaikan yang kurang memadai ini menimbulkan pertanyaan mengenai pengawasan dan pengendalian kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh pihak terkait.Â
Pentingnya pengawasan yang ketat terhadap proyek-proyek infrastruktur seperti IPAL terutama dalam memastikan bahwa perbaikan jalan yang rusak juga dilakukan dengan memenuhi standar.
= Pekanbaru kota "berkuah"
Ketika hujan turun di Pekanbaru, kondisi jalan-jalan langganan tergenang banjir. Fenomena ini disebabkan oleh kontur tanahnya sendiri bersamaan dengan kondisi selokan yang tidak memadai.
Selokan yang berfungsi sebagai saluran pembuangan air menjadi mudah tersumbat karena sampah-sampah yang dibuang sembarangan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.Â
Banjir di Pekanbaru bukan hanya mengganggu kelancaran lalu lintas, tetapi juga memberikan dampak negatif bagi kehidupan sehari-hari masyarakat. Aktivitas ekonomi terganggu, aksesibilitas menjadi sulit, dan risiko kesehatan meningkat akibat genangan air yang tercemar.Â
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah dan intensitas banjir juga diketahui semakin meningkat, memperburuk situasi yang sudah sulit ini.
Pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur yang memadai seperti drainase dan saluran air. Selain itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan harus ditingkatkan.Â
= Aksesibilitas jalan menuju sekolah banyak yang tidak layak
Melebung yang berada di wilayah Pekanbaru misalnya, memiliki tantangan serius terkait akses jalan menuju sekolah.Â
Di tengah kondisi jalan di Melebung yang masih sangat memprihatinkan. Para guru dan staf sekolah harus melewati jalan alternatif yang melintasi kebun sawit dengan kondisi jalannya yang masih berupa tanah.Â
Perjalanan yang jauh dan melelahkan menjadi hal yang biasa bagi mereka demi memberikan pendidikan dan pengabdian.
Namun, dibalik kondisi yang sulit ini, rekan guru yang bertugas di wilayah Melebung menunjukkan dedikasi dan semangat luar biasa dalam menghadapi tantangan ini.Â
Meski harus melintasi jalan "offroad",, mereka tetap gigih untuk memberikan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak di daerah tersebut.
Rekan guru tersebut menghadapi rintangan dan ketidaknyamanan yang tak terelakkan, namun semangat tak pernah surut. Perjalanan yang sulit dan melelahkan bukanlah penghalang dalam menjalankan tugas mulia sebagai pendidik.Â
Meski akses jalan yang buruk menjadi tantangan besar, semangat untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi anak didik tetap memandu langkah mereka.
Pentingnya memperbarui jalan untuk akses pendidikan
Kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya perhatian terhadap infrastruktur pendidikan di daerah terpencil. Dalam menghadapi kesulitan, kita harus saling mendukung dan mencari solusi bersama untuk menghadirkan kondisi jalan yang layak dan memberikan akses yang lebih baik untuk dilewati para pendidik dan siswa.Â
Pendidikan yang setara dan berkualitas bisa saja menjadi terhalang oleh kondisi jalan yang memprihatinkan.
Kita perlu mengambil pelajaran dari semangat tak kenal lelah yang ditunjukkan para pendidik yang bertugas di Melebung. Semangat mereka mengingatkan kita akan pentingnya memberikan perhatian dan dukungan kepada pendidik di daerah terpencil.Â
Buruknya kondisi jalan di Pekanbaru juga telah menjadi topik hangat yang dibicarakan di berbagai platform media sosial dan dimuat di kanal situs berita.Â
Memang benar bahwa pada kenyataannya, jalanan di Pekanbaru memiliki banyak masalah yang memprihatinkan. Masalah yang sering ditemui adalah kerusakan jalan yang parah, lubang-lubang dalam berbagai ukuran, serta permukaan jalan banyak yang bergelombang menjadi hal yang umum ditemui di berbagai ruas jalan di kota ini.Â
Selain itu, kemacetan lalu lintas juga menjadi salah satu permasalahan yang sering dialami oleh penduduk Pekanbaru. Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang signifikan tanpa diiringi dengan pengembangan infrastruktur jalan yang memadai telah menyebabkan peningkatan volume arus lalu lintas.Â
Padatnya kendaraan di jalan-jalan utama sering kali menyebabkan kemacetan parah terutama di jam-jam sibuk.
Dalam rangka memperbaiki kondisi jalan di Pekanbaru, diperlukan juga alokasi anggaran yang memadai. Pemerintah daerah dan pemerintah pusat perlu bekerja sama untuk mengalokasikan dana yang cukup.
Guna memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak dan mengembangkan jalan baru yang diperlukan. Anggaran yang tepat akan memastikan bahwa tindakan perbaikan dan pengembangan infrastruktur jalan dapat dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.
Dengan demikian, penduduk dan pengunjung kota akan dapat menikmati fasilitas jalan yang lebih baik dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kota yang bergelar "kota bertuah" ini.
Mari bersama-sama memperjuangkan akses jalan yang layak dan merangkul semangat dan inspirasi inisiatif dari berbagai kalangan untuk menciptakan masa depan kota Pekanbaru dan Provinsi Riau yang lebih baik bagi warganya.
Kota Pekanbaru tengah merayakan HUT ke-239 yang puncaknya nanti pada 23 Juni 2023. Sebagai warga Pekanbaru yang ingin kotanya terus maju maka harus bahu-membahu membangun kota ini agar sesuai tema pada tahun ini adalah "Pekanbaru Bergerak, Tumbuh, dan Bermarwah".
Kita mulai dengan kembali memperhatikan kondisi jalannya. Dalam merespons masalah ini, perlu adanya tindakan serius dan penanganan yang efektif untuk menghadirkan jalan-jalan yang layak dan aman dilalui oleh segenap warganya.Â
Pertama, pemeliharaan rutin dan perbaikan jalan yang lebih terjadwal harus dilakukan untuk memperbaiki kerusakan jalan yang ada.
Ini harus melibatkan tindakan perbaikan yang cepat dan tepat guna, seperti penimbunan kembali lubang jalan dan perataan permukaan jalan yang rusak.
Kedua, perencanaan yang matang untuk pengembangan infrastruktur jalan di Pekanbaru juga sangat penting.Â
Perlu pola kerjasama yang apik dalam merancang dan melaksanakan proyek-proyek infrastruktur yang bertujuan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, seperti perluasan jalan dan peningkatan kapasitas dan aksesibilitas pada sistem transportasi umum.
Ketiga, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran akan pemeliharaan jalan.Â
Diharapkan warga akan lebih berhati-hati dalam menggunakan jalan dan tidak melakukan tindakan yang merusak seperti pembuangan sampah sembarangan atau vandalisme atau perusahan fasilitas penunjangnya seperti misalnya rambu atau lampu penerangan.
Keempat, partisipasi aktif masyarakat dalam melaporkan kondisi jalan yang rusak atau memprihatinkan.Â
Dengan kehadiran media sosial dengan arus informasi yang sangat cepat menjadikan sebuah informasi gampang sekali viral dan menjadi perhatian netizen dan publik pada umumnya.Â
Untuk itu, selain pemerintah daerah dapat menyediakan platform/saluran pengaduan atau aplikasi khusus, maka informasi di medsos juga memungkinkan masyarakat untuk melaporkan kerusakan jalan secara online.Â
Hal ini akan membantu pemerintah dalam mendapatkan informasi yang lebih cepat dan akurat mengenai kondisi jalan yang membutuhkan perbaikan. supaya langkah action menjadi lebih cepat dan sigap.
Kelima, pihak swasta juga dapat berperan aktif dalam memperbaiki kondisi jalan di wilayah Pekanbaru.Â
Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), dapat ditunjukkan melalui bantuan perbaikan infrastruktur jalan sebagai bentuk kontribusi perusahaan kepada masyarakat.Â
Sebagaimana kisah rekan guru di wilayah Melebung tadi bahwa terpaksa harus melintasi jalan tanah menerobos kebun sawit milik perusahaan dengan kondisi jalan yang masih tanah.Â
Kolaborasi antara pemerintah dan swasta hendaknya dapat menghasilkan solusi yang lebih efektif dalam menangani permasalahan jalan yang ada.
Dalam menghadapi tantangan jalan rusak di Riau khususnya Kota Pekanbaru, tidak boleh ada lagi pembiaran atau penundaan dalam penanganannya. Pekanbaru sebagai ibukota provinsi yang "kaya" harus memiliki infrastruktur yang berkualitas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan memajukan sekolah-sekolah yang berada di wilayah ini.Â
Dengan perbaikan jalan yang memadai, Pekanbaru dapat menjadi pusat pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat yang menyeluruh dan manfaatnya dapat dirasakan dengan sangat nyata.
*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H