Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengasah Karakter Anti-Cyber Crime dengan Literasi Media dan Etika Digital

19 Mei 2023   11:59 Diperbarui: 20 Mei 2023   04:01 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Modul ini dihadirkan dalam rangka mengenalkan pada anak dan peserta didik yang rentan terhadap disinformasi dan berbagai dampak negatif dari perkembangan media sosial yang telah mempengaruhi manusia dalam perilaku sehari-hari dan kehidupan generasi bangsa.

Modul ini akan sangat berguna dalam pengembangan media literasi bagi anak didik pada jenjang SD (Sekolah Dasar). Itu artinya menjadi bagian dari proses pembentukan karakter generasi sejak dini.

Yang menjadi fokus bahasan dalam modul ini adalah disinformasi yang mengarah pada fenomena disinformasi di negara kita cukup mengkhawatirkan. Hal ini bila terus diabaikan maka dapat mengadu domba antar manusia sehingga perlu bagi anak/siswa mengenal sejak dini bentuk-bentuk disinformasi, dampak, serta cara mengatasinya. 

Mengintegrasikan literasi media digital yang interaktif dalam kurikulum sekolah dapat meningkatkan pembelajaran kolaboratif dan keterampilan sosial. Misalnya, melalui proyek kolaboratif online, siswa dapat bekerja bersama dalam kelompok. Ini akan mengajarkan mereka pentingnya kerjasama, komunikasi yang efektif, dan penghargaan terhadap digitalisasi keanekaragaman budaya.

Mencari sosok pengganti Menkominfo yang baru. (KOMPAS.ID/DIDIE SW)
Mencari sosok pengganti Menkominfo yang baru. (KOMPAS.ID/DIDIE SW)

= Butuh sosok Menkominfo yang peduli dunia pendidikan

Kita mengapresiasi upaya dan langkah-langkah persuasif maupun yang berbentuk preventif yang dilakukan oleh Kemdikbud dalam mewujudkan iklim penerapan teknologi dalam pembelajaran atau yang diintegrasikan di dunia pendidikan dengan penuh tanggung jawab dan kolaboratif.

Selain itu, kita juga butuh Menkominfo yang peduli dengan dunia pendidikan sehingga memandang kehadiran teknologi dalam sudut pandang pendidikan yang seharusnya dapat hadir untuk menginspirasi pada hal-hal baik dan terpuji.

Dalam era digital yang terus berkembang, dunia pendidikan memiliki peran krusial dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan. Namun, keberhasilan pendidikan digital tidak hanya bergantung pada kurikulum sekolah yang inovatif. Tetapi juga pada komitmen Menkominfo yang peduli dengan dunia pendidikan, dan bagaimana visi-misi yang out of the box dari Menkominfo dapat membawa perubahan positif bagi generasi.

Seorang Menkominfo yang peduli dengan dunia pendidikan mesti memiliki pemahaman yang mendalam tentang kekuatan teknologi bagi dunia pendidikan. Perlu kesadaran bahwa teknologi tidak hanya menjadi alat untuk mengakses informasi, tetapi juga sebagai sumber inspirasi yang tak terbatas. 

Sebuah visi Menkominfo yang out of the box akan memandang teknologi sebagai sarana untuk mendorong kreativitas, kolaborasi, dan pemecahan masalah dalam pendidikan.

Sebagai seorang yang memiliki peran yang sangat penting, Menkominfo hendaknya dapat mendorong inisiatif proyek inovatif yang menghubungkan dunia teknologi dengan pendidikan. Misalnya, mendukung pembuatan/produksi konten digital yang kreatif dan interaktif yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan seperti desain grafis, pemrograman, dan lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun