Modul ini dihadirkan dalam rangka mengenalkan pada anak dan peserta didik yang rentan terhadap disinformasi dan berbagai dampak negatif dari perkembangan media sosial yang telah mempengaruhi manusia dalam perilaku sehari-hari dan kehidupan generasi bangsa.
Modul ini akan sangat berguna dalam pengembangan media literasi bagi anak didik pada jenjang SD (Sekolah Dasar). Itu artinya menjadi bagian dari proses pembentukan karakter generasi sejak dini.
Yang menjadi fokus bahasan dalam modul ini adalah disinformasi yang mengarah pada fenomena disinformasi di negara kita cukup mengkhawatirkan. Hal ini bila terus diabaikan maka dapat mengadu domba antar manusia sehingga perlu bagi anak/siswa mengenal sejak dini bentuk-bentuk disinformasi, dampak, serta cara mengatasinya.Â
Mengintegrasikan literasi media digital yang interaktif dalam kurikulum sekolah dapat meningkatkan pembelajaran kolaboratif dan keterampilan sosial. Misalnya, melalui proyek kolaboratif online, siswa dapat bekerja bersama dalam kelompok. Ini akan mengajarkan mereka pentingnya kerjasama, komunikasi yang efektif, dan penghargaan terhadap digitalisasi keanekaragaman budaya.
= Butuh sosok Menkominfo yang peduli dunia pendidikan
Kita mengapresiasi upaya dan langkah-langkah persuasif maupun yang berbentuk preventif yang dilakukan oleh Kemdikbud dalam mewujudkan iklim penerapan teknologi dalam pembelajaran atau yang diintegrasikan di dunia pendidikan dengan penuh tanggung jawab dan kolaboratif.
Selain itu, kita juga butuh Menkominfo yang peduli dengan dunia pendidikan sehingga memandang kehadiran teknologi dalam sudut pandang pendidikan yang seharusnya dapat hadir untuk menginspirasi pada hal-hal baik dan terpuji.
Dalam era digital yang terus berkembang, dunia pendidikan memiliki peran krusial dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan. Namun, keberhasilan pendidikan digital tidak hanya bergantung pada kurikulum sekolah yang inovatif. Tetapi juga pada komitmen Menkominfo yang peduli dengan dunia pendidikan, dan bagaimana visi-misi yang out of the box dari Menkominfo dapat membawa perubahan positif bagi generasi.
Seorang Menkominfo yang peduli dengan dunia pendidikan mesti memiliki pemahaman yang mendalam tentang kekuatan teknologi bagi dunia pendidikan. Perlu kesadaran bahwa teknologi tidak hanya menjadi alat untuk mengakses informasi, tetapi juga sebagai sumber inspirasi yang tak terbatas.Â
Sebuah visi Menkominfo yang out of the box akan memandang teknologi sebagai sarana untuk mendorong kreativitas, kolaborasi, dan pemecahan masalah dalam pendidikan.
Sebagai seorang yang memiliki peran yang sangat penting, Menkominfo hendaknya dapat mendorong inisiatif proyek inovatif yang menghubungkan dunia teknologi dengan pendidikan. Misalnya, mendukung pembuatan/produksi konten digital yang kreatif dan interaktif yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan seperti desain grafis, pemrograman, dan lainnya.Â