Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

4 Keunggulan Guru Gen Z Bisa Menjadikannya "Guru Penggerak"

27 Februari 2023   11:58 Diperbarui: 4 Maret 2023   13:07 2711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gen Z di dunia pendidkan. (sumber: acerforeducation.id)

Instansi pendidikan, khususnya sekolah, seringkali memiliki lingkungan kerja yang menyenangkan dan ramah, serta memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan siswa, rekan sejawat (guru dan kepala sekolah) serta segenap warga sekolah, termasuk dengan wali murid hingga stakeholder.

Di sekolah tempat saya mengajar saat ini, saya menemukan ada beberapa orang guru Gen Z yang masih sangat muda-muda. Hal itu dikarenakan semenjak lulus kuliah dan memperoleh gelar sarjana pendidikan maka mereka langsung melamar di instansi pendidikan/sekolah.

Saya sebagai Gen Y atau millennials ---kelahiran 1981-1996 dan berusia antara 25-40 tahun pada 2022--- memiliki beberapa catatan tentang bagaimana cara atau pola kerja rekan guru Gen Z ini dari hasil interaksi dan keterlibatan dalam urusan pekerjaan selama ini.

Sebagai sebuah generasi yang terlahir di era digital, Gen Z memiliki pendekatan yang berbeda dalam berinteraksi dengan rekan guru lintas usia. Selain Gen Y, di sekolah kami juga ada rekan kerja yang sudah dikategorikan Gen X dan Baby Boomers.

Melansir Kompas.com menurut Beresfod Research, Gen X adalah kelahiran 1965-1980 dan berusia antara 41-56 tahun pada 2021, sedangkan Baby Boomers kelahiran 1946-1964 dan berusia antara 57-75 tahun pada 2021. Para Baby Boomers ini adalah para guru yang sudah di penghujung masa pengabdian atau yang sebentar lagi akan purnabakti. 

Sesuai pengamatan saya di lapangan, guru gen z banyak yang menjadi "andalan" dari guru-guru yang Gen X dan Baby Boomers terutama dalam hal pekerjaan yang bersentuhan dengan masalah teknologi seperti komputer bahkan dalam pengoperasian smartphone terkait beberapa fitur yang membuat mereka kebingungan (baca: gagap).

Namun, tidak untuk Gen Y yang masih ramah terhadap perkembangan teknologi sehingga guru gen y tidak gaptek (baca: gagap teknologi). 

Sebagai Gen Y, saya bersama Gen zZseringkali dimintai bantuan untuk mengurusi administrasi rekan guru maupun urusan sekolah yang berhubungan dengan penggunaan dan atau penerapan teknologi. seperti menginput, mengolah informasi dalam bentuk digital, mengirim data, nge-print, hingga pembuatan laporan dalam bentuk soft file.

Meskipun begitu, kami (baca: para Gen Y dan Gen Z) tetap ramah dan siap sedia memberikan bantuan kepada rekan guru yang memang bisa dibilang gaptek dan kasihan jika tidak diberikan bantuan atau pengarahan sama sekali.

Ketika guru Gen Z berkolaborasi membahas rekomentasi dari Rapor Pendidikan pada beberapa waktu yang lalu. (foto Akbar Pitopang)
Ketika guru Gen Z berkolaborasi membahas rekomentasi dari Rapor Pendidikan pada beberapa waktu yang lalu. (foto Akbar Pitopang)

Keunggulan dibawah ini jelas dimiliki oleh para Gen Z yang membuat mereka mampu berdaya guna dalam budaya kerja memajukan dunia pendidikan.

1. Fleksibilitas terhadap kemajuan teknologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun