Gen Z adalah generasi yang tumbuh dan berkembang dalam dunia yang telah dipenuhi segala kemajuan di bidang teknologi. Lantas, teknologi sudah menjadi bagian gaya hidup dari kehidupan sehari-hari mereka. Oleh sebab itu, maka penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran menjadi hal yang sangat penting dan mudah untuk mereka terapkan begitu saja tanpa kendala berarti.Â
Para Gen Z juga lebih prefer untuk memilih jadwal belajar yang fleksibel. Mereka lebih suka belajar dimana saja atau di tempat-tempat yang nyaman dan memiliki waktu yang fleksibel dengan memanfaatkan perangkat yang terhubung ke jaringan internet misalnya.
2. Mampu belajar mandiri namun tetap suka berkolaborasi.Â
Gen Z cenderung mampu mengambil inisiatif dalam proses belajar dan siap bila belajar secara mandiri. Tak masalah bagi mereka bila memilih mencari informasi sendiri melalui internet atau sumber-sumber lainnya sehingga pengetahuan dan wawasan yang berbau kekinian menjadi lebih luas.Â
Sementara itu, Gen Z juga tidak menutup diri dan bisa diajak untuk berkolaborasi. Menurut pengamatan saya di sekolah, bahwa Gen Z cenderung mampu dan siap bekerja dalam kelompok dengan mengadopsi pendekatan kolaboratif dalam belajar bersama sehingga sering diandalkan oleh rekan lainnya.
3. Bisa memanfaatkan beragam sumber daya sebagai makna dari semangat belajar.Â
Gen Z sangat menghargai sumber daya yang beragam, seperti buku (atau bisa juga dalam bentuk e-book), video, podcast, hingga artikel di internet untuk memperoleh informasi yang mereka butuhkan. Sehingga tidak ada menyerah dan malas untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan.Â
Disamping itu, Gen Z lebih tertarik untuk memahami makna dari setiap pelajaran atau informasi yang mereka terima agar tidak menjadi informasi yang keliru (hoax). Lalu, mereka terus belajar tentang bagaimana informasi tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan mereka dan memperkaya wawasan untuk disebarluaskan menjadi inspirasi bagi rekan guru dan siswa tentunya.
4. Cekatan dan siap diandalkan. Â
Walaupun sebenarnya multitasking/ dapat diandalkan dalam kondisi tertentu ini tidak baik bila dilakukan dalam intensitas yang tinggi atau terlalu sering, namun guru Gen Z mampu melakukan beberapa hal secara bersamaan apabila berada dalam keadaan darurat atau unconditionally. Sehingga mereka bisa saja meng-handle lebih banyak tugas dan siap melaksanakan berbagai aktivitas di luar kelas atau ketika jam mengajar di sekolah telah usai.Â
Misalkan untuk mengikuti webinar, worksop dan berbagai pelatihan lainnya yang bisa diikuti dimana saja dengan adanya bantuan internet dan teknologi informasi. Setelah mengikuti kegiatan tersebut maka ilmu dan pengalamannya dapat dibagikan kepada rekan guru.
Dalam rangka memfasilitasi cara bekerja, kompetensi dan kapasitas diri seorang Gen Z dalam dunia pendidikan, maka institusi pendidikan hendaklah dapat menggunakan atau mengaplikasukan teknologi yang sesuai, memberikan fleksibilitas dalam penerapan jadwal belajar, serta selalu menciptakan lingkungan belajar (baca: sekolah) yang kreatif dan kolaboratif.
Bekerja di instansi pendidikan, memang tetap menarik bagi para Gen Z karena bisa bekerja dengan passion-nya dan memiliki waktu libur yang fleksibel.Â