Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Hikmah Kasus Mario Dandy: Anak Lost Control, Bumerang bagi Orangtua

25 Februari 2023   10:55 Diperbarui: 26 Februari 2023   22:00 4779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi, baru-baru ini publik dan netizen dihebohkan oleh kasus penganiayaan dan kekerasan secara brutal. kali ini dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo yang merupakan anak dari pejabat ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo.

Mario menjadi tersangka penganiayaan tersebut diduga membawa korbannya yaitu David, lalu menganiayanya hingga tidak sadarkan diri. 

Saat melakukan aksi penganiayaan, Mario mengendarai mobil Jeep Wrangler Rubicon ---kendaraan mewah yang sering dipamerkannya di media sosial--- yang kemudian menjadi barang bukti dalam kasus tersebut.

Buntut dari kasus penganiayaan ini, Rafael Alun akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya di Ditjen Pajak. Sebagaimana yang diketahui bahwa ia menjabat Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kantor Wilayah Jakarta Selatan II.

Serta terkuak pula bahwa Rafael Alun telah berhasil mengumpulkan kekayaan yang fantastis hingga mencapai Rp 56 miliar. Hal itu mengundang kecurigaan publik tentang sumber harta kekayaannya dan diharapkan ada klarifikasi mengenai Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Setelah putusan kasus pembunuhan yang dilakukan oknum polisi yaitu Ferdy Sambo, maka kasus ini sepertinya akan menjadi kasus yang sangat menyita perhatian masyarakat Indonesia. berawal dari kasus penganiayaan hingga berani mempertaruhkan jabatan pekerjaan setelah meraup kekayaan yang sangat fantastis. 

Sambil menunggu hasil pemeriksaan pihak berwajib terhadap kasus penganiayaan Mario Dandy Satriyo bersamaan dengan pengusutan sumber kekayaan Rafael Alun Trisambodo, ada beberapa pelajaran penting yang bisa dipetik oleh para orang tua khususnya mengenai dunia parenting.

Publik tentu akan mencap kegagalan Rafael Alun Trisambodo dalam mendidik anaknya Mario Dandy Satriyo

Selaku orang tua, tentunya Rafael Alun memiliki tanggung jawab dalam mendidik dan membimbing anaknya. Siapapun orang tuanya, maka wajib memastikan bahwa anaknya akan selalu bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan etika yang diajarkan oleh orang tuanya.

Beberapa kegagalan proses mendidik anak dalam kasus diatas diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Tindakan perundungan, arogansi dan kekerasan

Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo merupakan suatu pelanggaran hukum yang serius dan tidak dapat dibenarkan dalam masyarakat yang beradab dan bermoral. Aksi menyerang orang lain/ teman secara sadis seperti yang dilakukan oleh Mario, merupakan tindakan kekerasan yang sangat fatal karena dapat membahayakan keselamatan nyawa orang lain.

Tindakan kekerasan semacam itu jelas saja akan berdampak secara jangka panjang pada korban, keluarga korban, dan dalam kehidupan masyarakat. Dampaknya adalah dapat menimbulkan trauma pada korban dan keluarganya serta dapat menimbulkan rasa takut dan perasaan tidak aman yang dirasakan oleh masyarakat.

Oleh sebab itu, Mario Dandy Satriyo harus menerima konsekuensi dari tindakan kekerasan seperti itu harus dihukum secara tegas dan adil serta bertanggung jawab atas dampak yang telah ditimbulkan. 

Sebagai masyarakat harus mengecam berbagai tindakan kekerasan dan bekerja sama untuk berjibaku mencegah kejadian serupa tidak terus terulang kembali di kemudian hari.

2. Sifat hedonisme dan pamer di media sosial

Dari hasil penelusuran berbagai pihak, diketahui bahwa Mario doyan memposting kendaraan mewah yang dimiliki orang tuanya dan memamerkannya di media sosial. Tidak hanya Mario, selaku orang tuanya juga melakukan hal yang sama. 

Telah beredar video di media sosial yang menunjukkan aksi Rafael Alun mengendarai sekaligus memamerkan motor Harley saat berkendara di jalan raya. Tidak hanya itu, diketahui pula bahwa ibunda Mario juga doyan memamerkan barang-barang branded seperti tas dan sepatu yang harganya memang sangat mahal sekali.

Sifat hedonisme yang ditunjukkan oleh Mario dan keluarganya, sebagai wujud memprioritaskan kepuasaan instan dalam kesenangan pribadi tanpa memikirkan dampak jangka panjang bagi diri sendiri/keluarga dan masyarakat. Kesombongan tersebut dapat merusak nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat, seperti kerja keras, kesederhanaan, dan persatuan.

Kebiasaan dan orang tuanya yang memamerkan perilaku hedonisme dan gaya hidup mewah di media sosial, harus dapat dikritisi karena menyangkut budaya konsumtif dan individualisme yang negatif dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Sementara itu, perilaku pamer yang ditunjukkan di media sosial juga dapat menciptakan tekanan sosial bagi orang lain karena dapat mendorong mengikuti atau meniru gaya hidup tersebut. Pada akhirnya dapat memperburuk masalah sosial antara si kaya dan si miskin karena adanya kesenjangan sosial sehingga menciptakan konflik.

Dengan demikian, kita semua selaku pengguna media sosial harus bersikap bijak dengan tidak menjadikannya platform untuk memperlihatkan perilaku yang tidak bermoral atau merugikan masyarakat secara keseluruhan. 

Sebagai seorang individu, kita harus selalu mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan yang kita lakukan secara bertanggung jawab dan berusaha untuk menjalankan pola hidup yang berkontribusi positif bagi masyarakat.

3. Kurangnya kesadaran tentang keselamatan berkendara

aksi ugal-ugalan mengendarai motor Harley yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo menunjukkan kurangnya kesadaran untuk menjaga keselamatan berkendara serta dapat menimbulkan risiko kecelakaan dan membahayakan keselamatan diri dan pengendara lain.

Sebagai pelajar/mahasiswa, Mario Dandy Satriyo seharusnya memperhatikan aturan-aturan lalu lintas dan mematuhi semua tata tertib berkendara. Aksi mengendarai motor Harley sambil ugal-ugalan bahkan tidak memakai helm, tidak hanya menempatkan dirinya sendiri dalam bahaya, tetapi juga dapat mengancam keselamatan orang lain di jalan raya.

Apa yang dilakukan oleh Mario sepertinya wujud dari perilaku meniru apa yang dilakukan oleh Rafael Alun sendiri di media sosial yang kedapatan memamerkan aksinya mengendarai motor Harley. Hal ini diketahui dari sebuah postingan di akun instagram milik Rafael Alun.

Sikap kebijaksanaan selaku orang tua, hendaknya Rafael Alun harus menjadi contoh yang baik bagi anaknya dan masyarakat dengan mematuhi aturan lalu lintas dan menunjukkan keselamatan berkendara yang baik. Mengendarai motor Harley yang besar dan berat membutuhkan keahlian khusus dan pengalaman berkendara yang memadai, yang tidak dimiliki oleh semua orang. Jika tidak dilakukan dengan hati-hati alias secara ugal-ugalan, jelas tindakan semacam itu sangat berbahaya sekali hingga dapat mengancam keselamatan nyawa.

Rafael Alun Trisambodo (kiri), ayah dari Mario Dandy Satrio. || Sumber: Kompas.id
Rafael Alun Trisambodo (kiri), ayah dari Mario Dandy Satrio. || Sumber: Kompas.id

Besarnya tanggung jawab orang tua mendidik anak dalam prinsip parenting 

Kasus yang dialami Mario kembali menyadarkan kita semua bahwa pentingnya memerankan fungsi orang tua dalam mendidik dan menanamkan perilaku yang beradab dan bermoral kepada anak. Parenting yang dilakukan orang tua kepada anak sejatinya tidak berhenti dilakukan pada usia dini atau prasekolah saja, melainkan dilakukan hingga anak menjadi sosok yang dewasa sekalipun.

Hal mendasar yang menjadi perhatian kita terhadap kasus diatas adalah mengenai tanggung jawab sebagai orang tua dalam mendidik anak. Orang tua harus bertanggung jawab atas perilaku anak-anaknya. Hal ini menunjukkan bahwa penting bagi orang tua untuk mendidik anak dengan baik, memberikan pendidikan yang tepat, dan memastikan bahwa mereka memahami konsekuensi dari segala tindak-tanduk dan perbuatan yang mereka lakukan.

Kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya kita mampu mengelola dan atau mengendalikan emosi dalam situasi yang sulit. Kita semua harus belajar untuk mengendalikan emosi supaya dapat selalu bertindak dengan bijak dalam situasi yang penuh tekanan atau konflik.

Terhadap anak, orang tua harus menegaskan bahwa tindakan perundungan, bullying, kekerasan baik verbal dan non verbal, hingga aksi penyerangan secara fisik sangat tidak terpuji karena dapat menjadi sebuah tindak pidana yang nantinya akan diproses secara hukum yang berlaku.

Terkait dengan hal ini, maka begitu pentingnya menyelesaikan konflik dengan damai dan tidak perlu diselesaikan dengan kekerasan apalagi hingga mengajak orang lain untuk melakukan aksi pengeroyokan atau main hakim sendiri.

Bila tidak dilakukan dengan cara persuasif seperti yang dijelaskan diatas, serta orang tua acuh begitu saja dengan tidak mementingkan tanggung jawab parenting maka bersiaplah menghadapi segala konsekuensi hukum yang berlaku. Karena sebagai seorang ASN, Rafael Alun juga bertanggung jawab secara sosial sebagai pelayan masyarakat dan pengabdian kepada negara.

Dalam mencegah tindakan pidana baik yang dilakukan oleh orang dewasa maupun yang dilakukan oleh anak, maka aturan dan konsekuensi hukum yang berlaku di negara ini harus mampu ditegakkan demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kasus yang dialami Mario dan yang menimpa Rafael Alun menunjukkan pentingnya hukum dan keadilan dalam masyarakat. Kita harus memastikan bahwa setiap orang, terlepas dari status atau kekayaan mereka, harus tetap diproses dan diperlakukan sama dihadapan hukum dan menerima konsekuensi dari tindakan mereka.

Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari kasus yang dialami Mario Nandy Satriyo yang berdampak pada tanggung jawab Rafael Alun sebagai orang tuanya.

Parenting itu sangat penting sebagai bentuk kesadaran orang tua dalam mendidik anak yang diamalkan sejak dini hingga usia yang diperlukan, dalam kurun waktu yang tak berkesudahan --- selagi nafas masih dikandung badan.

Ketika telah menjadi orang tua, marilah kita dapat mengambil pelajaran dari kegagalan dalam mendidik anak dan belajar dari kesalahan tersebut. Orang tua dapat memperbaiki cara mendidik dan membimbing anaknya di masa depan, serta lebih memperhatikan tumbuh kembang anaknya untuk langkah preventif mencegah anak dari kesalahan yang sama di kemudian hari.

Tanggung jawab dan konsekuensi dari tindak pidana yang dilakukan oleh anak, tidak hanya diperhitungkan di dunia ini, melainkan juga di akhirat kelak.

Dalam sebuah doa kepada Allah SWT:

"Rabbi habli minash-sholihin"

"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang sholeh". Aamiin 🙏

*****

Salam berbagi dan menginspirasi.

== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun