Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Hikmah Kasus Mario Dandy: Anak Lost Control, Bumerang bagi Orangtua

25 Februari 2023   10:55 Diperbarui: 26 Februari 2023   22:00 4779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo merupakan suatu pelanggaran hukum yang serius dan tidak dapat dibenarkan dalam masyarakat yang beradab dan bermoral. Aksi menyerang orang lain/ teman secara sadis seperti yang dilakukan oleh Mario, merupakan tindakan kekerasan yang sangat fatal karena dapat membahayakan keselamatan nyawa orang lain.

Tindakan kekerasan semacam itu jelas saja akan berdampak secara jangka panjang pada korban, keluarga korban, dan dalam kehidupan masyarakat. Dampaknya adalah dapat menimbulkan trauma pada korban dan keluarganya serta dapat menimbulkan rasa takut dan perasaan tidak aman yang dirasakan oleh masyarakat.

Oleh sebab itu, Mario Dandy Satriyo harus menerima konsekuensi dari tindakan kekerasan seperti itu harus dihukum secara tegas dan adil serta bertanggung jawab atas dampak yang telah ditimbulkan. 

Sebagai masyarakat harus mengecam berbagai tindakan kekerasan dan bekerja sama untuk berjibaku mencegah kejadian serupa tidak terus terulang kembali di kemudian hari.

2. Sifat hedonisme dan pamer di media sosial

Dari hasil penelusuran berbagai pihak, diketahui bahwa Mario doyan memposting kendaraan mewah yang dimiliki orang tuanya dan memamerkannya di media sosial. Tidak hanya Mario, selaku orang tuanya juga melakukan hal yang sama. 

Telah beredar video di media sosial yang menunjukkan aksi Rafael Alun mengendarai sekaligus memamerkan motor Harley saat berkendara di jalan raya. Tidak hanya itu, diketahui pula bahwa ibunda Mario juga doyan memamerkan barang-barang branded seperti tas dan sepatu yang harganya memang sangat mahal sekali.

Sifat hedonisme yang ditunjukkan oleh Mario dan keluarganya, sebagai wujud memprioritaskan kepuasaan instan dalam kesenangan pribadi tanpa memikirkan dampak jangka panjang bagi diri sendiri/keluarga dan masyarakat. Kesombongan tersebut dapat merusak nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat, seperti kerja keras, kesederhanaan, dan persatuan.

Kebiasaan dan orang tuanya yang memamerkan perilaku hedonisme dan gaya hidup mewah di media sosial, harus dapat dikritisi karena menyangkut budaya konsumtif dan individualisme yang negatif dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Sementara itu, perilaku pamer yang ditunjukkan di media sosial juga dapat menciptakan tekanan sosial bagi orang lain karena dapat mendorong mengikuti atau meniru gaya hidup tersebut. Pada akhirnya dapat memperburuk masalah sosial antara si kaya dan si miskin karena adanya kesenjangan sosial sehingga menciptakan konflik.

Dengan demikian, kita semua selaku pengguna media sosial harus bersikap bijak dengan tidak menjadikannya platform untuk memperlihatkan perilaku yang tidak bermoral atau merugikan masyarakat secara keseluruhan. 

Sebagai seorang individu, kita harus selalu mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan yang kita lakukan secara bertanggung jawab dan berusaha untuk menjalankan pola hidup yang berkontribusi positif bagi masyarakat.

3. Kurangnya kesadaran tentang keselamatan berkendara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun