Sebuah permasalahan yang sangat mendasar yang dialami oleh mahasiswa adalah ketika ia memutuskan untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi namun menganggap hal itu sebagai fase dari sebuah jenjang pendidikan yang harus dilalui.
Banyak orang yang hanya menganggap bahwa belajar itu dimulai dari jenjang PAUD atau TK - pendidikan dasar dan menengah - pendidikan tinggi.
Sehingga tak afdol rasanya apabila setamat SMA tidak melanjutkan kuliah di perguruan tinggi. Lantaran bila menengok teman-teman dalam circle pertemanan malah hampir pada umumnya mereka melanjutkan kuliah.
Sehingga tujuan untuk kuliah hanya dipengaruhi oleh faktor psikologis atau beban mental semata tanpa berpijak pada tujuan atau goals yang akan dicapai.
Seharusnya para calon mahasiswa ini diberikan bekal pemahaman oleh sekolah maupun orang tua bahwa kuliah bukan untuk mengejar gengsi. Bukan pula menjadi bukti telah mengikuti "arus utama". Melainkan sebagai proses pembentukan cara berpikir dan membangun perspektif atau sudut pandang.
Bila tidak ingin kuliah maka tidak perlu memaksakan diri untuk kuliah. Karena proses pendewasaan diri tidak hanya dapat dilalui dari bangku kuliah semata.Â
Begitu pula proses meraih kesuksesan tidak hanya dibuktikan dari gelar akademik dan ijazah yang diperoleh tersebut.
Namun, tak tertutup pula kesempatan kuliah bisa menjadi jembatan menuju perubahan pola pikir untuk dapat menggerakkan segala potensi diri demi kesuksesan hidup di kemudian hari.
2. Kemauan untuk berproses dan bertransformasi
Hal penting selanjutnya yang harus dimiliki dalam diri setiap mahasiswa dan dosen adalah kemauan untuk berproses dan bertransformasi meraih perubahan cara berpikir dan menilai segala sesuatu.
Bila status sebagai seorang mahasiswa telah diraih maka diperlukan semangat yang kuat dan motivasi yang tinggi untuk memantaskan diri menjadi seorang yang akan menjadi dewasa dalam segi mentalitas.
Ubah pola pikir dari seorang siswa yang mungkin masih terkukung dan terkekang oleh berbagai tekanan, menjadi seseorang yang telah bertransformasi menjadi siswa yang "maha". Selanjutnya akan nge-push diri dengan berbagai potensi untuk memerdekakan dan menghargai diri sendiri.