Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

5 Kawasan yang Harus "Steril" dari Lato-lato, Apa Saja?

8 Februari 2023   05:55 Diperbarui: 4 Maret 2023   14:17 1844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Permainan latto-latto saat ini digemari berbagai kalangan. Jangan memainkan di sembarang tempat. (DW Indonesia/C Kusumawati via Kompas.com)

Namun, apabila anak-anak berjalan kaki sambil memainkan latto-latto tentu dapat membahayakan keselamatannya karena tersenggol atau tertabrak oleh kendaraan yang sedang melintas.

Bila terjadi senggolan antara anak dengan kendaraan yang melintas, bisa saja anak jadi korban tabrak lari karena pengguna kendaraan menganggap sebagai bentuk kelalaian atau kecerobohan anak-anak yang memainkan latto-latto.

Kelima area penting yang dimaksud di atas perlu untuk disterilkan dari aksi permainan latto-latto.

Karena dari pemaparan yang telah saya sampaikan disini, permainan latto-latto yang tak terkontrol dapat menimbulkan kerugian, diantaranya adalah:

  1. Mengganggu konsentrasi belajar apabila dimainkan di sekolah

  2. Mengganggu kenyamanan pasien yang sedang berobat di rumah sakit serta dapat mengganggu proses penyampaian informasi yang dilakukan oleh dokter kepada pasien

  3. Dapat mengganggu kekhusyukan jamaah yang sedang salat di masjid akibat bunyi latto-latto yang menyebabkan kebisingan

  4. Serta dapat membahayakan keselamatan pengendara kendaraan bermotor maupun pejalan kaki yang melintas di sekitar jalan raya.

Apa saja langkah preventif yang bisa dilakukan?

Fenomena anak-anak saat ini yang sedang memiliki ketertarikan yang tinggi untuk memainkan latto-latto tetap harus mendapatkan perhatian dari orang tua.

Apabila di sekolah guru telah mengingatkan siswa untuk tidak memainkan latto-latto ketika proses pembelajaran masih berlangsung agar tidak mengganggu KBM.

Maka upaya tersebut harus didukung oleh orang tua serta dapat diterapkan pada situasi dan kondisi tertentu lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun