Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

5 Kawasan yang Harus "Steril" dari Lato-lato, Apa Saja?

8 Februari 2023   05:55 Diperbarui: 4 Maret 2023   14:17 1844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Permainan latto-latto saat ini digemari berbagai kalangan. Jangan memainkan di sembarang tempat. (DW Indonesia/C Kusumawati via Kompas.com)

Kalau menurut hemat saya, permainan latto-latto cukup menarik dan sah-sah saja bila dimainkan oleh siapapun termasuk orang dewasa sekalipun. Karena esensi sebenarnya dari permainan latto-latto adalah untuk entertain atau hiburan.

Namun, ada satu syarat yang harus diperhatikan apabila ingin memainkan latto-latto yakni jangan sampai permainan latto-latto menimbulkan kontroversi (baca: kegaduhan) sehingga kesannya menjadi tak menghibur lagi.

Dari jagat maya atau media sosial telah beredar banyak komentar negatif tentang permainan latto-latto karena suaranya yang cukup mengganggu.

Padahal inti dari permainan latto-latto adalah keunikan suara yang ditimbulkan oleh benturan dari kedua sisi dari latto-latto itu.

Jadi, kita sebagai "pengamat" permainan latto-latto hanya perlu memaklumi dan bersikap bijak apabila mendapati anak-anak di sekitar kita yang memainkan latto-latto.

Fenomena aksi permainan latto-latto tetap harus mendapatkan pengawasan. Khususnya di beberapa tempat di bawah ini memang perlu dijauhkan dari latto-latto.

Untuk itu, marilah kita simak dengan cermat mengenai kategori kawasan yang perlu disterilisasi atau diawasi secara ketat dan tegas terhadap ekspansi latto-latto.

Ada siswa yang memainkan latto-latto di sekolah (Foto Akbar Pitopang)
Ada siswa yang memainkan latto-latto di sekolah (Foto Akbar Pitopang)

1. Sterilisasi latto-latto di lingkungan sekolah atau satuan pendidikan

Beberapa waktu yang lalu saya sudah pernah membahas disini terkait dengan adanya siswa yang memainkan latto-latto di sekolah. 

Latto-latto ini apabila dimainkan di sekolah dapat menimbulkan dampak yang negatif karena dapat mengganggu kondusifitas proses pembelajaran di sekolah. Alasannya karena latto-latto masih viral dan trending di kalangan para siswa maka setiap kali siswa mendengar bunyi latto-latto pasti perhatian mereka akan terpecah kepada latto-latto tersebut.

Oleh karena itu, siswa diharapkan tidak membawa latto-latto ke sekolah begitupun tidak memainkannya selama berada di sekolah. Tujuannya agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan hikmat dan kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan serius dan bersungguh-sungguh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun