Kalau menurut hemat saya, permainan latto-latto cukup menarik dan sah-sah saja bila dimainkan oleh siapapun termasuk orang dewasa sekalipun. Karena esensi sebenarnya dari permainan latto-latto adalah untuk entertain atau hiburan.
Namun, ada satu syarat yang harus diperhatikan apabila ingin memainkan latto-latto yakni jangan sampai permainan latto-latto menimbulkan kontroversi (baca: kegaduhan) sehingga kesannya menjadi tak menghibur lagi.
Dari jagat maya atau media sosial telah beredar banyak komentar negatif tentang permainan latto-latto karena suaranya yang cukup mengganggu.
Padahal inti dari permainan latto-latto adalah keunikan suara yang ditimbulkan oleh benturan dari kedua sisi dari latto-latto itu.
Jadi, kita sebagai "pengamat" permainan latto-latto hanya perlu memaklumi dan bersikap bijak apabila mendapati anak-anak di sekitar kita yang memainkan latto-latto.
Fenomena aksi permainan latto-latto tetap harus mendapatkan pengawasan. Khususnya di beberapa tempat di bawah ini memang perlu dijauhkan dari latto-latto.
Untuk itu, marilah kita simak dengan cermat mengenai kategori kawasan yang perlu disterilisasi atau diawasi secara ketat dan tegas terhadap ekspansi latto-latto.
1. Sterilisasi latto-latto di lingkungan sekolah atau satuan pendidikan
Beberapa waktu yang lalu saya sudah pernah membahas disini terkait dengan adanya siswa yang memainkan latto-latto di sekolah.Â
Latto-latto ini apabila dimainkan di sekolah dapat menimbulkan dampak yang negatif karena dapat mengganggu kondusifitas proses pembelajaran di sekolah. Alasannya karena latto-latto masih viral dan trending di kalangan para siswa maka setiap kali siswa mendengar bunyi latto-latto pasti perhatian mereka akan terpecah kepada latto-latto tersebut.
Oleh karena itu, siswa diharapkan tidak membawa latto-latto ke sekolah begitupun tidak memainkannya selama berada di sekolah. Tujuannya agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan hikmat dan kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan serius dan bersungguh-sungguh.