Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

5 Cara Meningkatkan Literasi dan Minat Baca di "Sekolah Tanpa Perpustakaan"

3 Februari 2023   00:43 Diperbarui: 3 Februari 2023   04:00 1652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pelajar SD yang telah memiliki kemampuan membaca/literasi (Foto Akbar Pitopang)

Sayang sekali. cukup "ngenes" saat mengetahui kabar seperti itu.

Bagaimana upaya sekolah menumbuhkan minat baca dan kemampuan literasi siswa?

Tentu itu adalah pertanyaan penting yang mungkin sudah dipersiapkan dan akan ditanyakan kepada pihak sekolah karena itulah muara dari segala kegalauan. 

Apapun kendala yang dihadapi sekolah dalam pengadaan fasilitas perpustakaan di sekolah, pihak stakeholder mungkin hanya bisa mendoakan agar kendalanya dapat teratasi dengan baik dan segera mendapatkan bantuan perpustakaan yang dicita-citakan.

Life must go on! tanpa adanya perpustakaan tak akan menyurutkan semangat dan upaya sekolah untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa.

Tentu sekolah tetap memaksimalkan apa yang bisa diandalkan. yang penting upaya mendekatkan siswa dengan bahan bacaan tetap dilakukan walau dengan berbagai cara yang relevan.

Cara sekolah menumbuhkan minat baca siswa dalam kondisi yang penuh keterbatasan itu adalah sebagai berikut.

1. Menghadirkan pojok baca di setiap kelas

Di setiap kelas yang tersedia bisa disulap menjadi perpustakaan mini bertajuk pojok baca.

Pada pojok baca tersebut dapat diletakkan buku-buku berbagai genre yang dapat dijadikan sumber bacaan oleh peserta didik.

Dalam menyemarakkan suasana kelas yang tetap memiliki nuansa literasi yang bisa dirasakan oleh setiap peserta didik dan seluruh warga sekolah.

Buku-buku yang ada di pojok baca bisa dibaca oleh siswa dalam waktu kapanpun terutama disaat jam istirahat, pagi hari sebelum guru masuk ke kelas, maupun saat jam pelajaran telah usai.

2. Program literasi setiap hari Selasa

Sekolah tetap berkomitmen untuk membangun kemampuan literasi peserta didik melalui program literasi yang diadakan setiap hari selasa pagi yang dilaksanakan di halaman sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun