Bisa dikatakan bahwa sekolah tempat saya bertugas telah berupaya mewujudkan gaya hidup minimalis dan frugal living di lingkungan ini di satuan pendidikan.
Konsep gaya hidup minimalis dan frugal living ini dapat terlihat dari kegiatan gotong royong atau kerja bakti yang beberapa waktu yang lalu dilaksanakan di sekolah.
Kondisi awalnya di lorong sekolah terdapat barisan lemari yang berisi buku-buku lama yang tidak terpakai lagi.
Tahun terbit dari buku-buku tersebut memang sudah sangat lampau bahkan ketika saya perhatikan ternyata buku tersebut adalah buku yang dipakai saat saya SD dulu.
Sehingga buku-buku tersebut memang tidak relevan lagi dengan kurikulum yang berlaku saat ini terutama yang berhubungan dengan konten materi dan gaya bahasanya.
Jika buku-buku lama dipindahkan ke perpustakaan pun maka buku-buku tersebut hanya akan teronggok begitu saja dan dipastikan hanya ada segelintir siswa yang melirik.
Sedangkan jika dibiarkan begitu saja maka buku-buku lama tersebut lambat laun akan rusak. Dari pengamatan yang saya lakukan didapati fakta bahwa buku-buku lama tersebut sudah banyak yang rusak bahkan sampai hancur dimakan oleh rayap dan serangga pengerat lainnya.
Keberadaan lemari-lemari buku lama itu terletak di lorong sekolah. karena ukuran lorong itu tidak terlalu lebar hingga menyebabkan benda tersebut seperti menumpuk dan merusak pemandangan sekitar.
Jika ada tim penilai yang datang ke sekolah untuk mengamati kualitas kebersihan sekolah maka dijamin sekolah gagal meraih predikat sekolah bersih lantaran adanya tumpukan lemari dan lantai di sekitarnya yang kotor dan jorok.