Sebagai contoh, peserta didik diminta untuk menjelaskan secara lisan atau tulisan misalnya berupa menulis surat untuk teman tentang konsep materi yang baru dipelajari.
Catatan tambahan untuk asesmen formatif adalah pada PAUD, pelaksanaan asas informatif dapat dilakukan dengan melakukan observasi terhadap perkembangan anak saat melakukan kegiatan bermain-belajar.
Pada pendidikan khusus (ABK), pelaksanaan asesmen diagnostik dilakukan untuk menentukan fase pada peserta didik sehingga pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Misalnya salah satu peserta didik pada kelas 10 berdasarkan hasil asesmen diagnostik berada pada fase C sehingga pembelajaran peserta didik tersebut tetap mengikuti hasil asesmen diagnostik yaitu fase C.
Kedua, asesmen sumatif yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran. Proses asesmen dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran sesuai dengan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan.Â
Asesmen sumatif dilakukan sebagai bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran, dan atau akhir jenjang.
Asesmen sumatif berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik dalam satu atau lebih tujuan pembelajaran di periode tertentu guna mendapatkan nilai capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria capaian yang telah ditetapkan. Selanjutnya untuk menentukan kelanjutan proses belajar siswa di kelas atau jenjang berikutnya.
Asesmen sumatif dapat dilaksanakan setelah pembelajaran berakhir misalnya pada akhir satu lingkup materi (terdiri atas satu atau lebih tujuan pembelajaran), pada akhir semester dan pada akhir fase.Â
Khusus asesmen pada akhir semester ini bersifat pilihan. Apabila pendidik merasa masih memerlukan konfirmasi atau informasi tambahan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik maka dapat melakukan asesmen pada akhir semester. Sebaliknya jika pendidik merasa bahwa data hasil asesmen yang diperoleh selama satu semester telah mencukupi, maka tidak perlu melakukan asesmen pada akhir semester.
Hal yang perlu ditekankan untuk asesmen sumatif adalah dapat menggunakan teknik dan instrumen yang beragam tidak hanya berupa tes namun dapat menggunakan observasi dan performa (praktik, menghasilkan produk, melakukan project, dan membuat portofolio).
Merencanakan asesmen sumatif dimulai dengan perumusan tujuan asesmen. Tujuan itu tentu berkaitan erat dengan tujuan pembelajaran. Selanjutnya, setelah tujuan dirumuskan, pendidik memilih dan atau mengembangkan instrumen asesmen sesuai tujuan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih atau mengembangkan instrumen antara lain: karakteristik peserta didik, kesesuaian asesmen dengan rencana/tujuan pembelajaran dan tujuan asesmen, kemudahan penggunaan instrumen untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik dan pendidik.