Setelah mengamati dengan seksama lalu didapati sebuah kesimpulan bahwa penyebab kebocoran tersebut berasal dari adanya bagian atap yang bocor.
Ya, ternyata atap tersebut bolong dengan satu titik yang tidak terlalu besar. Kemungkinan diperkirakan ukuran lubang tersebut hanya sebesar kancing baju seragam sekolah.
Dengan posisi kemiringan atap yang terbilang agak landai. Sehingga kondisi tersebut dapat dengan mudah memasukkan air yang jatuh ke atap mengalir melewati atap yang bocor tersebut.
Itulah penyebab utama kenapa dinding kamar tidur saya selalu bocor ketika hujan turun dengan berbagai intensitas dan atau kuantitas curah hujan.
Bagaimana upaya yang saya lakukan agar atap tersebut tidak bocor lagi?
Upaya yang pertama kali sempat saya lakukan adalah menutupi bagian atap yang bocor tersebut dengan acian semen --- adukan semen yang diberi air sehingga menjadi kental.
Dengan cara seperti itu saya mengira tidak akan terjadi lagi sebuah kebocoran saat hujan datang.
Tapi ternyata perkiraan saya tersebut keliru. bahwa adukan semen tentu tidak memiliki daya lengket yang cukup memuaskan pada permukaan atap --- terbuat dari bahan seng dan spandek.Â
Karena semen akan melekat dengan kencang pada permukaan dinding atau lantai rumah. Alhasil, kebocoran tersebut masih terulang kembali.
Tapi saya tidak putus asa untuk menangani kebocoran tersebut. Selanjutnya saya mencari referensi di internet dan menemukan rekomendasi sebuah produk berupa cairan seperti aspal yang memiliki daya lengket yang cukup baik.
Lanjut, saya beranikan diri untuk memanjat atap rumah lagi dan menuangkan cairan tersebut ke bagian atap yang berlubang serta ke bagian lain di sekelilingnya.
Sebagaimana yang kita tahu bahwa cairan aspal ini memiliki tekstur seperti karet dan memiliki daya lengket yang sangat baik pula.