Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jangan Biarkan Anak Pacaran "Lost Control" dan Bagaimana Cara Kita Menyikapi

18 November 2022   14:44 Diperbarui: 19 November 2022   12:34 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak sekali dua kali penulis menjumpai pemandangan anak muda yang sedang berpacaran sambil bermesraan ini. Hampir setiap kali penulis mengunjungi taman kota maka kami tak pernah absen.

Suatu hal yang menurut penulis perlu untuk dicermati lebih lanjut adalah dimana lokasi taman kota ini jaraknya tidak jauh dari dua SMA yang saling berdekatan.

Jarak antara lokasi taman kota dengan sekolah adalah tidak sampai 1 KM. Itu berarti jaraknya cukup dekat bahkan bisa dijangkau dengan berjalan kaki disaat suasana santai.

Berat dugaan bahwa ABG yang pacaran itu berasal dari salah satu SMA yang dimaksud.

Namun, mengapa ABG ini bisa dengan santai pacaran di taman kota dan tanpa beban sedikutpun untuk menunjukkan kemesraan di depan khalayak.

Itu artinya pasti ada celah yang dapat dimanfaatkan sebagai suatu kesempatan yang conditionally sehingga mereka bisa pacaran di taman kota sepulang sekolah.

Penulis merasa memang sangat perlu untuk menyoroti hal ini. Karena taman kota bukanlah tempat yang pantas untuk pacaran sambil mengumbar bermesraan. 

Apalagi pengunjung taman kota ini banyak dari kalangan keluarga yang membawa anak dibawah umur.

Kondisi tersebut tentu bukanlah kondisi yang baik untuk dipertontonkan kepada anak dibawah umur sejak dini.

Oleh sebab itu, maka fenomena remaja yang sudah mulai pacaran ini perlu mendapatkan perhatian dan pengawasan secara bijak dari semua pihak.

Apa yang bisa dilakukan orangtua dan keluarga ketika anak mulai pacaran?

Lagi-lagi, orang tua dan keluarga menjadi pihak yang harus mengambil andil yang besar dalam upaya pengawasan anak ketika anak sudah mulai mengenal istilah pacaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun