Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Moderasi Beragama, Inklusivitas Toleransi dan Kiprah Santri Indonesia

23 Oktober 2022   00:51 Diperbarui: 3 Januari 2023   19:44 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Indonesia memanggil, santri memang sudah seharusnya selalu siap sedia dan siap siaga.

Guna mencapai itu semua perlu perjuangan yang harus dirawat sedemikian rupa sedari awal demi menepis beratnya tantangan dunia modern dan kekinian yang saat ini terus menggempur semangat dan motivasi para santri.

Santri dan Moderasi Beragama

Salah satu yang ditekankan oleh pemerintah saat ini adalah tentang semangat moderasi beragama. semangat pemahaman moderasi beragama ini dikenalkan kepada semua kementerian dan lembaga pemerintah.

Beberapa minggu yang lalu ketika penulis mengikuti pelatihan tentang Impelemtasi Kurikulum Merdeka diselipkan pula materi tentang moderasi beragama ini.

Topik ini menjadi sebuah topik pembahasan yang sangat menarik terlihat dari tingginya antusiasme peserta yang menanyakan berbagai hal penting demi memahami istilah moderasi beragama ini beserta bagaimana penerapannya dalam kehidupan bermasyarakat serta di lingkungan sekolah sebagai langkah dasar dalam upaya menanamkannya sejak dini.

Pemahaman tentang moderasi beragama ini berbeda dengan moderasi agama.

Sangat penting untuk dipahami bahwa agama tidak perlu dimoderasi karena agama itu sendiri telah mengajarkan prinsip moderasi, keadilan, dan keseimbangan.

Sedangkan moderasi beragama adalah cara beragama yang direfleksikan oleh semua pihak, bukan hanya umat Islam saja, tapi juga umat beragama lain.

Dalam menerapkan moderasi beragama ini para santri harus mampu menerjemahkan agama sebagai basis yang merefleksikan kesejukan, perdamaian, dan menghindari konflik. 

Pada pertemuan yang lalu, penulis juga menggaris bawahi bahwa sebagai sesama penganut sebuah agama, penganutnya tidak lagi disibukkan dengan mengurusi bagaimana cara seorang pengikut agama beribadah kepada Tuhannya.

Misalnya, dalam menjalankan perintah shalat pasti ada saja ditemukan beberapa perbedaan cara baik sikap maupun bacaan antara sesama penganut agama Islam sendiri. 

Jika kita tidak melakukan moderasi beragama ini maka tentu kita hanya sibuk melakukan konflik dan perdebatan mengenai perbedaan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun