Peringatan Maulid Nabi atau kelahiran Nabi Muhammad SAW pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal bertepatan dengan tanggal 8 Oktober 2022.
Peringatan Maulid Nabi merupakan hari libur nasional sehingga pada hari tersebut tidak ada aktivitas di sekolah dan instansi pemerintah.
Walau demikian, khususnya di sekolah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus selalu digelar untuk menanamkan kembali rasa cinta dan untuk meneladani akhlak mulia dari Rasulullah SAW.
Kebetulan di sekolah kami sendiri menjadikan hari Jum’at sebagai kegiatan IMTAQ (iman dan taqwa) bagi seluruh siswa terutama bagi siswa beragama Islam.
Biasanya untuk kegiatan Imtaq yang dilakukan berupa shalat dhuha berjama’ah, hafalan surah pendek pada juz 30, latihan praktek shalat, serta membaca surah yasin secara bersama-sama.
Maka untuk Jum’at (7/10) yang kemarin, kegiatan imtaq dikhususkan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) di sekolah kami telah merancang urutan kegiatan atau acara apa saja yang akan dibawakan untuk acara peringatan Maulid Nabi tahun ini.
Selain acara inti yakni ceramah agama tentang Maulid Nabi yang disampaikan oleh guru PAI. Acara ini juga diisi dengan penampilan bakat dari siswa seperti membawakan sholawat, pidato, puisi bahkan pantun yang berisi materi tentang bagaimana meneladani akhlak Rasulullah SAW untuk pengamalan dalam kehidupan di dunia ini.
Kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang telah dilakukan di sekolah kami kemarin, bertujuan untuk menanamkan akhlak yang mulia kepada seluruh siswa maupun guru dan warga sekolah sesuai dengan tuntunan dari Rasulullah SAW.
Urgensi Peringatan Maulid Nabi untuk Keteladanan Akhlak Rasulullah SAW bagi Siswa
Memperingati Maulid Nabi atau hari lahirnya Nabi Muhammad SAW ke dunia ini merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan dicermati secara terus-menerus.
Walaupun kegiatan ini dilakukan setiap tahun namun jangan hanya sebatas seremonial dan euforia semata tanpa ada tindak lanjut.
Karena upaya meneladani, meniru dan mencontoh akhlak Rasulullah SAW adalah merupakan sebuah hal yang utama dan penting sekali untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ada hal yang berbeda di mana umat Islam hanya memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW, sedangkan tidak ada peringatan untuk memperingati kematian beliau.
Karena bagi umat Nabi Muhammad SAW, Rasulullah hanya wafat meninggalkan dunia ini. Sedangkan ajaran dan tuntunan Rasulullah SAW terus hidup dalam hati, pikiran dan jiwa umatnya.
Nabi Muhammad SAW tentu sudah dijamin oleh Allah SWT untuk masuk surga. Namun Rasulullah SAW sangat mencintai umatnya dan tidak rela jika ada satu umatnya yang terperosok ke jurang api neraka.
Rasulullah SAW telah mengajarkan ajaran dan syariat Islam untuk bagaimana cara kita beribadah dan beramal sholeh demi menjadi hamba yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Beliau juga sudah mencontohkan sikap dan akhlak yang sangat mulia dan sangat terpuji bagi umatnya untuk diteladani.
Dalam sebuah riwayat menceritakan bahwa Malaikat Jibril pernah mengabarkan kepada Rasulullah SAW bahwa belum akan dibukakan pintu-pintu langit dan surga dengan sangat lebar serta golongan-golongan terdahulu menyambutnya selain untuk Nabi Muhammad SAW dan umatnya.
Riwayat lain juga mengisahkan pada suatu ketika Nabi Muhammad SAW bersabda kepada sahabatnya bahwa siapa saja dari setiap umatnya akan digaransi masuk surga, selain mereka yang tak taat kepadanya.
Tapi tentu saja kita tidak hanya sebatas mengucapkan doa dan sholawat untuk Nabi Muhammad SAW. Selalu bershalawat ketika setiap kali kita mendengar nama Muhammad SAW diucapkan oleh umat lain di sekitar kita.
Hal yang penting untuk dilakukan oleh umat Nabi Muhammad SAW adalah menjalankan ajaran Islam yang telah diajarkan beliau secara kaffah --- secara menyeluruh, tanpa terkecuali.
Selain itu pula bahwa umatnya harus mampu meniru dan meneladani akhlak mulia yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW semasa hidupnya.
Melalui perkataan-perkataan atau sabda hadits yang disampaikan oleh Rasulullah SAW berisi tuntunan akhlak dan sikap yang dapat diamalkan oleh umatnya sembari bertaqwa kepada Allah SWT.
Hal yang relevan untuk diajarkan kepada siswa di sekolah adalah menerangkan materi tentang akhlak mulia dari Rasulullah SAW.
Sejak Kelas 1 hingga Kelas 6 di sekolah dasar, kurikulum yang diberlakukan meliputi materi pelajaran tentang sosok Nabi Muhammad SAW beserta dengan akhlak mulia beliau. Bahkan materi pelajaran tersebut berlanjut hingga siswa di bangku SMP sampai SMA.
Dalam kurikulum diajarkan materi pelajaran kepada siswa tentang keteladanan akhlak terpuji dari Rasulullah SAW.
Selain ada 4 sifat wajib yang dimiliki oleh seorang Nabi dan Rasul Allah yakni siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan) dan fathonah (cerdas).
Akhlak yang paling terkenal dari Nabi Muhammad SAW adalah kejujuran. Sejak kecil beliau sudah terbiasa berlaku jujur baik dalam berdagang maupun dalam berbagai aspek kehidupan lainnya, sehingga Nabi Muhammad SAW diberi gelar Al-Amin (orang yang paling jujur dan atau dapat dipercaya). Bahkan pengakuan gelar ini disematkan oleh oleh seluruh penduduk yang ada pada saat itu yang notabene merupakan orang-orang kafir sebagai penduduk jahiliyah.
Bagi siswa Kelas 3, ada materi tentang perilaku percaya diri dan mandiri yang diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW yang disangkut pautkan dengan akhlak beliau ketika diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib, sebagaimana diketahui bahwa di usia yang masih sangat belia saat itu sudah menjadi yatim piatu.
Lantas, Rasulullah SAW sudah kuat menjalani takdir dari Allah SWT dengan sikap percaya dirinya serta selalu mandiri yang dibuktikan dengan belajar berdagang dengan pamannya dan menggembala kambing dengan penuh tanggung jawab.
Semua itu dijalani oleh Nabi Muhammad SAW dengan penuh dedikasi sehingga benar-benar menjadi inspirasi bagi umatnya agar dapat pula menjadi hamba yang mulia di sisi Allah SWT.
Tantangan Pembinaan Akhlak sesuai Tuntunan Rasulullah SAW kepada Siswa Terkini
Tugas mulia guru dalam membina akhlak dan karakter seluruh siswa pada zaman terkini merupakan sebuah PR dan tantangan yang sangat berat.
Terlebih di situasi dan kondisi dunia saat ini yang merupakan akhir zaman dengan segenap masalah dan problematika kehidupan yang dapat menjerumuskan manusia ke lembah kehinaan.
Pengaruh globalisasi dan kemajuan zaman yang berkembang saat ini tak ayal juga membawa dampak negatif bagi umat.
Lantaran kemajuan zaman dijadikan celah untuk melakukan maksiat dan berbuat dosa yang dapat menghinakan diri sendiri kepada Allah SWT.
Contohnya saja kemajuan teknologi dan informasi saat ini selain memberikan kemudahan bagi umat dalam menunjang berbagai aktivitasnya, juga dapat membawa sisi negatif tentunya ketika terjadi loss control dari seorang individu maupun kelompok.
Misalnya saja di masa pandemi ketika diterapkannya model belajar dari rumah (BDR) atau pembelajaran daring (dalam jaringan/ online) di mana siswa bersentuhan langsung dengan yang namanya internet serta media sosial.
Internet dan media sosial merupakan jagat maya namun juga merupakan wujud nyata dari kehidupan manusia karena di dalamnya berisi segala jenis dan model watak dan kepribadian umat manusia.
Ketika fenomena tersebut tidak difilterisasi secara ketat, maka dapat membawa dampak buruk yang signifikan dalam mempengaruhi anak dan atau siswa ke arah yang negatif dalam berbagai bentuk penyimpangannya.
Untuk itulah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW selalu digelar demi merefresh dan mereview kembali sudah sejauh mana kita sebagai umatnya dalam meneladani akhlak dan cara Nabi Muhammad SAW memandang kehidupan dunia ini.
Di lingkungan sekolah, guru selalu berupaya membangun karakter dan akhlak siswa agar menjadi manusia yang mulia dalam kehidupan saat ini dan di kemudian hari.
Tantangan dan dilema yang begitu nyata dihadapi oleh guru saat ini memang dalam hal membina karakter siswa.
Kondisi saat ini jauh berbeda dengan kondisi yang terjadi saat masa kita dahulu atau yang dialami oleh orang-orang yang sudah dewasa pada masa kini.
Untuk membangun kemampuan kognitif dengan berbagai keilmuan dan pengetahuan beserta kompetensinya saat ini cukup mudah dikuasai oleh anak atau siswa.
Namun, hal tersebut tidak berbanding lurus dengan pembentukan karakter dan mental kepribadian siswa.
Sebagai guru, seringkali kami menemukan kasus-kasus yang berhubungan karakter, moral dan kepribadian siswa. tak sedikit siswa yang mengalami cacat akhlak.
Untuk itu, upaya guru dalam membina dan membentuk karakter dan akhlak siswa harus disokong dengan kerja sama dan kepedulian orang tua serta stakeholder/masyarakat.
Perhatian dari pemerintah juga sangat diperlukan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai kontrol sosial yang ditunjukkan dengan penegakan aturan dan hukum yang jelas dan seadil-adilnya. Sehingga tidak memberikan celah dan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan pelanggaran yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan akhlak Nabi Muhammad SAW.
Marilah kita sama-sama merendahkan hati kita agar dapat dengan sadar dan ikhlas menjalankan roda kehidupan di dunia ini sesuai akhlak dan tuntunan dari Nabi Muhammad SAW.
Misi dan tugas kita di dunia ini adalah berusaha agar dapat menjadi hamba Allah SWT dan umat Nabi Muhammad SAW seutuhnya.
Dengan memperbanyak sholawat, semoga kita mendapat syafaat dan pertolongan dari Nabi Muhammad SAW kelak di akhirat.
“Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad, wa ‘ala ali sayyidina Muhammad”
“Assalamu’alaika yaa Rasulullah”.
*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
[Akbar Pitopang]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H