Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gawat Darurat Suporter Sepakbola Indonesia dan Urgensi Menghentikan Kekerasan

2 Oktober 2022   15:59 Diperbarui: 6 Maret 2023   11:43 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kericuhan dan kerusuhan mewarnai pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan (KOMPAS.COM/Imron Hakiki)

Kinerja panitia pelaksana laga pertandingan sepak bola yang akan diadakan di stadion harus diawasi secara ketat agar tidak menjual tiket pertandingan melebihi kapasitas stadion.

Perlu penegasan aturan berapa maksimal jumlah penonton untuk setiap kali laga pertandingan sepak bola yang diadakan di stadion.

Digitalisasi penjualan tiket harus dilaksanakan dengan baik dan tanpa adanya calo. jika masih ada calo maka itulah yang menyebabkan jumlah penonton menjadi over capacity.

Tapi kami rasa untuk poin nomor tiga ini masih agak berat dilakukan lantaran panitia banyak yang akan lebih memilih menjual tiket sebanyak-banyak karena faktor keuntungan dari pundi-pundi rupiah yang dihasilkan. sekali lagi, business is business.

Pembatasan usia yang diperbolehkan menonton laga sepak bola di stadion

Selain membatasi jumlah penonton yang disesuaikan kapasitas stadion, langkah penting yang harus dilakukan yakni dengan membatasi usia penonton yang akan menyaksikan laga pertandingan sepak bola di stadion.

Karena banyaknya kasus kerusuhan yang disebabkan oleh sikap anarkisme penonton dari golongan remaja atau anak muda maka hal ini harus menjadi perhatian yang serius.

Tidak ada lagi penonton dibawah umur untuk selanjutnya.

Baik itu penonton di kalangan anak sekolahan, remaja dibawah 18 tahun, dan anak-anak atau balita. 

Karena masih sering dijumpai orang tua yang membawa anak-anaknya yang masih balita atau remaja untuk menonton laga pertandingan sepak bola di lapangan.

Mereka lupa bahwa situasi laga sepak bola di stadion di negara ini belum ramah untuk anak. jangan membandingkan dengan kondisi yang terjadi di luar negeri yang penontonnya lebih terkontrol dan kecil sekali melakukan sikap anarkisme di stadion.


Kinerja PSSI yang perlu dievaluasi

Lagi-lagi kinerja PSSI menjadi sorotan publik. tak habis-habisnya PSSI menjadi buah bibir di semua kalangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun