Kinerja panitia pelaksana laga pertandingan sepak bola yang akan diadakan di stadion harus diawasi secara ketat agar tidak menjual tiket pertandingan melebihi kapasitas stadion.
Perlu penegasan aturan berapa maksimal jumlah penonton untuk setiap kali laga pertandingan sepak bola yang diadakan di stadion.
Digitalisasi penjualan tiket harus dilaksanakan dengan baik dan tanpa adanya calo. jika masih ada calo maka itulah yang menyebabkan jumlah penonton menjadi over capacity.
Tapi kami rasa untuk poin nomor tiga ini masih agak berat dilakukan lantaran panitia banyak yang akan lebih memilih menjual tiket sebanyak-banyak karena faktor keuntungan dari pundi-pundi rupiah yang dihasilkan. sekali lagi, business is business.
Pembatasan usia yang diperbolehkan menonton laga sepak bola di stadion
Selain membatasi jumlah penonton yang disesuaikan kapasitas stadion, langkah penting yang harus dilakukan yakni dengan membatasi usia penonton yang akan menyaksikan laga pertandingan sepak bola di stadion.
Karena banyaknya kasus kerusuhan yang disebabkan oleh sikap anarkisme penonton dari golongan remaja atau anak muda maka hal ini harus menjadi perhatian yang serius.
Tidak ada lagi penonton dibawah umur untuk selanjutnya.
Baik itu penonton di kalangan anak sekolahan, remaja dibawah 18 tahun, dan anak-anak atau balita.Â
Karena masih sering dijumpai orang tua yang membawa anak-anaknya yang masih balita atau remaja untuk menonton laga pertandingan sepak bola di lapangan.
Mereka lupa bahwa situasi laga sepak bola di stadion di negara ini belum ramah untuk anak. jangan membandingkan dengan kondisi yang terjadi di luar negeri yang penontonnya lebih terkontrol dan kecil sekali melakukan sikap anarkisme di stadion.
Kinerja PSSI yang perlu dievaluasi
Lagi-lagi kinerja PSSI menjadi sorotan publik. tak habis-habisnya PSSI menjadi buah bibir di semua kalangan.